China juga menyerukan adanya negosiasi untuk mengakhiri masalah itu.
Saat ini, sebagian besar negara telah memutuskan perdagangan dengan Rusia.
Perusahaan pembayaran, seperti Visa dan Mastercard juga telah menangguhkan operasinya di sana.
Sebaliknya, China justru melonggarkan tarif gandum ke Rusia dan mungkin memasok sistem UnionPay-nya.
"Bagi saya, ini benar-benar mengejutkan, dengan kepentingan internasional yang lebih luas."
"Selama mereka bertaruh setiap cara untuk hal ini, maka saya khawatir pertumpahan darah akan terus berlanjut," tambah Morrison.
Lebih lanjut, Morrison melihat tatanan otokrasi China dan Rusia saat ini telah secara naluriah berjalan secara beriringan.
Mereka berupaya menantang, serta mengatur ulang tatanan dunia berdasarkan visi mereka sendiri.
Kini, sekutu Rusia, China, dilaporkan membuat ketakutan terburuk Australia menjadi kenyataan.
Diberitakan dailymail.co.uk, sebuah dokumen rahasia telah mengungkap niat China untuk mendirikan pangkalan militer permanen di Kepulauan Solomon.
Padahal, Kepulauan Solomon hanya berjarak 2.000 km dari pantai timur Australia.