Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mitos atau Fakta: Benarkah Makan Buah Sebelum Makan Itu Tidak Baik karena Bisa Mengurangi Nilai Gizinya?

Adrie Saputra - Senin, 02 Mei 2022 | 13:03
Penjelasan mitos mengenai waktu terbaik makan buah.
Pexels.com/Andreas Ayrton

Penjelasan mitos mengenai waktu terbaik makan buah.

Berdasarkan klaim ini, makan buah yang dimakan bersama makanan akan memperlambat pencernaan dan membuat makanan berada di dalam perut lebih lama.

Makan buah dengan makanan memang dapat memperlambat pengosongan perut, tetapi hanya dalam jumlah kecil.

Selain itu, memperlambat pengosongan perut umumnya merupakan hal yang baik, karena dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama.

Satu studi menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi pektin gel, sejenis serat dalam buah, memiliki tingkat pengosongan perut yang lebih lambat sekitar 82 menit, dibandingkan dengan sekitar 70 menit pada mereka yang tidak makan pektin.

Meskipun perubahan kecepatan ini penting, itu tidak berarti memperlambat pencernaan cukup untuk menyebabkan makanan rusak di perut.

Namun, bahkan jika buah menyebabkan makanan berada di perut lebih lama dari biasanya, perut dirancang khusus untuk mencegah pertumbuhan bakteri, yang menyebabkan fermentasi dan pembusukan.

Ketika makanan mencapai lambung, semua akan dicampur dengan asam lambung, yang memiliki pH sangat rendah.

Isi perut menjadi sangat asam sehingga sebagian besar mikroorganisme tidak dapat tumbuh.

Mitos yang kemudian perpanjangan dari mitos ini adalah makan buah sesudah makan akan mengurangi nilai gizinya.

Menurut mitos ini, jika Anda makan buah sesudah makan maka nutrisinya akan hilang.

Bisa dikatakan bahwa hal ini tidak benar.

Tubuh manusia telah berevolusi menjadi seefisien mungkin dalam hal mengekstrak nutrisi dari makanan.

Source :Nakita.ID Healthline

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x