Menurut RIA Novosti, sejak diluncurkannya operasi militer di Ukraina, Rusia selalu berusaha menyembunyikan tujuan sebenarnya.
Pakar militer Barat dikatakan sebagian melihat masalah ini mengatakan, tidak masuk akal bagi Rusia untuk meluncurkan operasi militer di Ukraina di banyak bidang, dengan ruang lingkup pertempuran yang terlalu luas.
Pentagon memperkirakan, Rusia telah membawa sekitar 190.000 tentara ke Ukraina.
Menurut RIA Novosti, beberapa pakar Amerika menganalisis strategi Staf Umum tentara Rusia.
"Rusia menyerang Ukraina ke berbagai arah,"
"Berpura-pura menargetkan banyak sasaran seperti Kiev, Chernihiv untuk meluncurkan asap, dan kemudian memberikan pukulan berat ke wilayah selatan dan wilayah Donbass," kata RIA Novosti.
Itulah sebabnya, Rusia menyatakan, fase pertama operasi militer "berhasil".
Berarti, ketika membuka rute darat yang menghubungkan semenanjung Krimea dengan wilayah Donbass.
Menurut RIA Novosti, Rusia masih akan mengawasi tentara Ukraina di sekitar Kiev.
Hal ini demi mencegah Ukraina mencoba mendukung dan merebut kembali wilayah di selatan.