"Kemudian menjelang proses serah terima ternyata Prada Yotam tidak hadir sehingga dilakukan pencarian oleh rekan-rekannya," imbuhnya.
Dilansir dari FotoKita.ID, foto Yotam yang kabur sambil bawas senjata ini pun sudah tersebar di media sosial.
Lewat laman fanpage Papua Merdeka, pengelola saluran komunikasi pihak yang ingin berpisah dari NKRI ini pun bagikan foto Yotam.
Mereka pun memberikan keterangan sebagai berikut.
"Oknum Prajurit TNI di Papua Kabur Bawa Senjata Serbu Mematikan, Pelurunya Standar NATO. Kesatuan Batalyon 756 Wimane Sili dibuat geger dengan kaburnya seorang oknum prajuritnya, Prada Yotam Bungiangge yang bertugas di Kompi Senapan (Kipan) C Senggi waris Arso Perbatasan Negara PNG."
Untuk diketahui, senjata SS2-V1 merupakan buatan PT Pindad.
Sebagai produsen senapan serbu SS2-V1, disebutkan senapan mematikan ini memiliki peluru kaliber standar NATO yaitu 5,56 mm.
SS2-V1 ini adalah varian pertama dari keluarga SS2 dengan panjang laras 460 mm.
Senjata ini disbeut sangat efektif mengenai target hingga sejauh 400 meter.
Salah satu fitur SS2 ini adalah charging handle yang akan tertarik ke belakang saat peluru telah habis, pengguna hanya perlu mengganti magazine, kemudian menekan tombol bolt-catch tanpa mengokang, dan senjata pun akan kembali siap untuk ditembakkan.