Lebih lanjut, andai mendiang suaminya menyuruhnya mengantre minyak goreng, dia langsung tidak mau.
Alih-alih menggoreng, Megawati lebih memilihmemasak di rumah dengan cara lainnya.
Selain enggan menghabiskan waktu, kata Mega, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang digoreng juga tak baik untuk kesehatan tubuh.
"Saya emoh (tidak mau). Aku lebih baik masak di rumah, direbus kek, dikukus kek," kata dia.
Walau begitu, Megawati nggak memungkiri pentingnya minyak goreng dalam urusan rumah tangga.
Tapi Megawati menegaskan, minyak goreng bukanlah kebutuhan primer.
"Nanti dipikirnya saya tidak membantu rakyat kecil. Lho, padahal, ini kebutuhan apa tidak?" tanya Megawati lagi.
"Sebetulnya ini kan bukan primer sebetulnya, kalau mikirnya kita kreatif."
Sejak akhir tahun lalu, harga minyak goreng melambung tinggi. Pemerintah sempat mengeluarkan aturan harga eceran tertinggi (HET).
Untuk minyak goreng curah, ditetapkan HET sebesar Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.
HET yang diterapkan mulai 1 Februari 2022 itu memang sempat membuat harga minyak goreng di pasaran turun.