Suar.ID - Belakangan ini sebuah video viraldi media sosial.
Dalam video ini perlihatkan pasien yang meninggal duniasaat melakukan perekaman e-KTPdemi urus BPJS Kesehatan.
Narasi video yang beredar pun disebutkan kalau pria ini datang ke dukcapildalam keadaan kondisi sakit parah.
Akun pengunggahLmbox Imbox sebutkan kalau peristiwa ini terjadi di DukcapilBulukumba, Sulawesi Selatan pada Selasa (15/3/2022).
Dilansir Tribunnews.com, postinganini bagikan video seorang pria yang tengah diambil foto retina dan sidik jarinya.
Data yang diambil ini pun digunakan untuk pembuatan e-KTP.
Namun, menurutLmbox Imbox, pria ini meninggal dunia saat pengambilan data ini.
"Innalillahiwainnailaihirajiun.....detik2 seorang bpk sebelum meninggal ...harus ngurus KTP dan BPJS dulu walaupun dlm keadaan sekarat ... Meninggal di capil bulukumba tadi siang...... Hati nurani telah mati .....PERATURAN LEBIH PENTING DARIPADA NYAWA," tulis Lmbox Imbox.
Tak cuma video,Lmbox Imbox pun bagikan foto pria ini ketika dicek kondisinya oleh orang-orang disekitarnya.
Hingga Rabu (16/3/2022), rekaman ini pun sudah 55 ribu kali dibagikan.
Penjelasan pihak Pemkab Bulukumba
Melansir dari TribunTimur.com, Humas Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Andi Ayatullah Ahmad pun benarkan kejadian ini.
Ia mengatakan kalau pria dalam video ini bernama Amiluddin (55), warga Lingkungan Barang, Kelurahan Tanah Jaya, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba.
Amiluddin ini diantar pihak keluarganya dengan mobil angkutan ke Disdukcapil Kabupaten Bulukumba pada Selasa (15/3/2022) siang.
Saat itu, Amiluddin ini datang dalam keadaan sempoyongan.
"Kebetulan saat turun dari mobil, Kadis Dukcapil melihat Amiluddin yang mengenakan sarung terlihat sempoyongan.
"Sehingga Bu Kadis inisiatif mengambil kursi roda untuk membawa Amiluddin ke mobil perekaman," ujar Andi.
"Beberapa saat setelah perekaman, Amiluddin terjatuh. Ia pun dibopong ke bangku panjang. Ternyata ia telah menghembuskan napas terakhirnya," tambahnya.
Jenazah Amiluddin pun kemudian diantarkan ke RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba.
Andi melanjutkan penjelasannya, kalau Amiluddin butuhkan e-KTP untuk urus BPJS Kesehatan.
"Tapi karena tidak memiliki BPJS, pihak rumah sakit menawarkan untuk menggunakan surat keterangan tidak mampu dari pemerintah setempat," beber Andi.
Sayangnya, tawaran ini ditolak pihak keluarga pasien dan meminta keluar paksa.
Kesaksian pihak keluarga
Suryaningsih, ipar Amiluddin pun ikut berikan kesaksiannya.
Ia mengungkapkan kalau sebelum dibawa ke Dukcapil untuk proses pemakaman e-KTP, almarhum sempat dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Geger Video Nissa Sabyan Manja di Hadapan Ayus Bocor, Netizen Geli
Selama 3 hari, Amiludding hanya bisa terbaring di RSUDSulthan Dg Radja Bulukumba.
Selanjutnya, berdasarkan saran dari dokter, Amiluddin ini diminta menjalani operasi lantaran ada cairan di tubuhnya.
"Ada cairan di ususnya, sehingga harus dioperasi. Tapi tidak ada KTP-nya, jadi saya uruskan untuk lakukan perekaman," jelas Suryaningsih.
Suryaningsih pun salsikan sendiri detik-detik Amiluddin menghembuskan napas terakhirnya.
Amiluddin meninggal usai melakukan seluruh rangkaian perekaman.
Bahkan, e-KTP-nya kini telah dicetak oleh Disdukcapil Bulukumba.
"Sudah selesai KTP-nya," beber Suryaningsih.