Meski cara menghajarnya masih memikirkan juga keselamatan dan juga cedera parah karena para pelatih ini masih gunakan sarung tinju.
Karena ituu dengan proses pendidikan yang demikian keras dan brutal, anggota spetsnaz mulanya dikhususkan untuk pria.
Namun, mengingat banyaknya perempuan Rusia yang juga punya kemampuan bertempur lebih jago dari pria, per tahun 2008 Spetsnaz pun buka penerimaan anggota perempuan.
Para prajurit wanita Rusia memang telah dikenal sebagai pasukan tempur yang tangguh.
Khususnya dalam PD II ketika mereka ikut bertempur pertahankan Stalingrad dari sebuan pasukan Nazi Jerman.
Bahkan, Rusia pun punya ribuan pasukan sniper yang terdiri dari para wanita.
Salah satunya yang terkenal yaituLyudmila Pavichenko.
Lyudmila Pavichenko ini terkenal sebagai sniper karena berhasil membunuh 309 pasukan Nazi dalam PD II.
Total ada 650.000 pasukan wanita Rusia terlibat dalam PD II dan di medan perang mereka bertempur bahu membahu bersama para prajurit pria.
Ada 1000 prajurit wanita Rusia bahkan dilatih untuk awaki pesawat tepur, pengebom dan transportasi.