Kemudian, Osa mengungkap sosok korban, Ati Rohaeni.
Menurutnya, korban merupakan sosok yang baik dan ramah.
Ati sudah mengajar sebagai guru selama 25 tahun.
Dalam keseharian, Ati didapuk sebagai wali kelas V dan mengajar sejak 1997.
Ati diangkat menjadi PNSpada 2008.
Dari jejak digitalnya, sosok korban cukup aktif di media sosial.
Hingga peristiwa perampasan nyawa terjadi hingga tersebar, sejumlah pengikutnya di media sosial langsung mengirim doa.
Ironisnya, peristiwa itu terjadi setelah Jumat (4/2/2022) lalu, keduanya didamaikan oleh polisi setelah bertengkar di lingkungan sekolah.
Motif pelaku menghabisi nyawa korban lantaran sakit hati.
Prihatna, guru sekaligus rekan AR mengatakan, sebelum peristiwa penusukan, pelaku dan korban sempat terlibat cekcok lantaran pelaku tidak dilibatkan dalam pernikahan anaknya.
"Ada dendam,"
"Karena pada 12 Februari, anak mereka mau menikah."