Kalut dengan situasi ini, pasutri ini pun sepakat bakal mengorbankan tanah mereka di Seumadam, Kejuruanmuda, Aceh Tamiang.
Lahan seluas 17x30 meter ini pun hendak dinego murah asal bisa digunakan untuk beli satu unit motor trail.
"Mereka bilang bersedia tanah itu ditukar dengan kereta (sepeda motor), yang penting masalah selesai," kata Ismail.
Keputusan menukar tanah dengan sepeda motor ini diakui keduanya sebagai satu-satunya solusi yang tepat dan cepat.
Untuk diketahui, Heru ini bekerja sebagai penderes TBS kelapa sawit.
Namun diakuinya kalau pengahasilannya ini tak cukup untuk penuhi keinginan sang anak.
Ia pun mengaku sebetulnya dirinya ini sudah punya sepeda motor jenis bebek.
Sayangnya, si anak malah enggan memakai sepeda motor ini dan ngotot ingin dibelikan trail.
Di akhir kedatngan ini, Heru pun sempat tinggalkan fotokopi surat tanah yang hendak dijualnya pada Koptu Ismail.
Melihat hal ini, sang istri pun hanya bisa menangis.
Koptu Ismail akui akan temui anak yang mengancam orangtuanya demi sepeda motor trail ini.