Penjualan kentut ini pun bahkan sempat mencapai 200.000 dollar AS (Rp 2,8 miliar).
Kendati begitu, Stephanie akhirnya memutuskan untuk berhenti menjual kentutnya ini.
Usut punya usut, alasannya berhenti ini karena berhubungan dengan kesehatannya.
Bahkan, Stephanie ini pun sampai sempat dilarikan ke rumah sakit usai merasakan nyeri di dada.
Ia pun khawatir kalau nyeri ini bisa berhubungan dengan gejala serangan jantung.
Stephanie ini akhirnya menjalani serangkaian tes kesehatan.
Rupanya, rasa sakit ini berhubungan dengan kegiatan menghasilkan kentut.
Ternyata, Stephanie ini sering memakan kacang dan telur demi memicu keluarnya kentut.
Meski begitu, Stephanie ini tak memberi tahu pada dokter mengenai alasannya memakan makanan yang mengandung protein ini secara berlebihan.
Dokter pun menyarankan pada Stephanie untuk mengubah pola makannya ini.