"Saat H yang mau nge-prank Kapolda terjadi, setelah 3 bulan terakhir saya tidak pernah sekalipun bertemu dengan dia.Walaupun saya keliling nyari dia.
"Tapi tiba-tiba dia muncul dengan berita uang warisan ayahnya sudah cair dan sejumlah Rp 2 Triliun bakal diserahkan ke Kapolda. Saya terheran-heran, tidak percaya.
"Makanya saya pernah komentar, kamu jangan asbun (asal bunyi) Hong (panggil akrabHeriyanti). Kamu bisa masuk penjara loh.
"Terus jawabnya, saya sumpah bu ini serius, yang akan menyerahkan ditemani Prof Hardy.
"Lalu saya telpon Prof Hardy karena saya kurang yakin, betul atau tidak H akan menyerahkan uang Rp 2 Triliun ditemani Prof Hardy. Kemudian Prof Hardi jawab, iya betul sekali (akan sumbang Rp 2 Trilun).
"Saat itu saya tenang soalnya tidak mungkin H berani "ngadali" Prof Hardy," ungkapnya.
"Tapi sepersepuluhnya dari Rp 2 Triliun mungkin bisa jadi ada. Masalahnya kok jadi tidak ada.
"Sayang H tidak mau menjelaskan apa kejadian sebenarnya atau mungkin cuma halusinasi dia saja.
"Tapi dari pengakuannya sudah hampir 5 tahun dia ngurus urusan ini (warisan Akidi Tio)," katanya menambahkan.