Suar.ID- Nasib perekonomiannya masih terlunta-lunta meski telah 20 tahun merdeka dari Indonesia, Timor Leste ternyata masih bergantung dari bantuan Australia.
Sejak keputusan referendum di tahun 1999, Timor Timur akhirnya memutuskan untuk berpisah dari Indonesia.
Daerah yang sebelumnya menjadi provinsi ke-27 dari Indonesia ini resmi berdaulat dan menjadi negara merdeka di tahun 2002.
Meski sudah hampir 20 tahun merdeka, nyatanya kondisi perekonomian dari Bumi Lorosae ini belum kunjung menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Padahal, konon saat memutuskan merdeka, mereka mengaku mampu untuk mengolah kekayaan sumber daya alamnya sendiri.
Kini, nasib negara Timor Leste dikabarkan masih bergantung dari bantuan Australia.
Berikut penjelasannya berdasarkan laporan resmi Bank Dunia di tahun 2020 lalu.
DilansirSerambinews.com,laporan resmi Bank Dunia pada 2020 menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Timor Lestemasih sangat lamban.
Bahkan dibanding negara-negara Asia Tenggara lainnya, pertumbuhan ekonomi Bumi Lorosae masih tertinggal.
Masih menurut laporan yang sama, negara dengan nama resmi Republica Democratica deTimor Lesteitu termasuk negara termiskin di dunia.
Timor Leste berada di peringkat 152 dari 162 negara.
Selain itu, sektor ekonomiTimor Lestejuga masih sangat tergantung terhadap Indonesia dan Australia, dua negara tetangganya.
Sektor ekonomi di sini merujuk pada barang-barang impor.
Masih menurut laporan Band Dunia pada 2019, pertumbuhan ekonomiTimor Lestesekitar 4,1 persen pada 2020 dan naik menjadi 4,9 perse pada 2021.
Juga menurut Bank Dunia, pertumbuhan investasi swasta di Timor Lesteitu masih saja melempem dari tahun ke tahun pasca-merdeka.
Kondisi ini tentu tak bisa dipisahkan dengan stabilitas politik dan ekonomi di negara itu yang masih bergejolak.
Di sisi lain, konsumsi rumah tangga terus mengalami peningkatan.
"Timor Leste menyambut baik pertumbuhan PDB, tetapi reformasi masih jadi kunci untuk mengejak potensi investasi dari sektor swasta, sesuai dengan target pemerintah," kata Pedro Martins, ekonom senior Bank Dunia untuk Timor Leste.
Adapun target pemerintahTimor Lesteadalah pertumbuhan ekonomi di atas 7% dan penciptaan setidaknya 600 ribu lapangan kerja baru per tahun.
Meski begitu, negara ini masih menikmati stabilitas ekonomi makro dan inflasi yang masih terkendali.