Data buruk itu dilengkapi dengan hampir 53,4 persen pemuda yang telah menyelesaikan pendidikannya tidak bekerja pada saat pencacahan tahun 2015.
Ada beberapa alasan mengapa tingkat pengangguran begitu tinggi di Timor Leste.
Salah satunya, kurangnya kesempatan kerja.
Selain itu juga, kurangnya keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja.
Tidak ada pekerjaan seperti PNS di Indonesia atau organisasi masyarakat sipil.
Buruknya lagi, saingan mereka adalah para tenaga asing yang berasal dari berbagai negara maju.