Suar.ID- Ladang minyaknya makin menipis lantaran terus dikeruk pihak asing, nasib Timor Leste di masa depan semakin terombang-ambing.
Sejak berpisah dari Indonesia di tahun 2002, Timor Leste mendaku mampu untuk mengelola kekayaan alamnya sendiri.
Sebagai negara yang berdaulat, Bumi Lorosae ini tak ingin lagi merasa 'dicengkeram' oleh Indonesia untuk mengolah hasil kekayaan alamnya sendiri.
Melalui referendum dan dukungan dari PBB, mimpi kemerdekaan untuk Timor Leste pun akhirnya menjadi kenyataan.
Tapi kini setelah hampir 20 tahun berlalu, nasib Timor Leste kini justru terombang-ambing tanpa arah.
Bahkan sosok ini bongkar data yang sebenarnya terkait nasib bahaya yang mengintai Bumi Lorosae di masa depan.
Dikutip dariSerambinews, ada fakta mengejutkan terkait kondisi Timor Leste yang semakin hari semakin memprihatinkan.
Ladang minyak yang dulu digadang-gadang Timor Leste sebagai sumber kekayaan kini kondisinya semakin menipis.
Ironisnya, menipisnya stok ladang minyak Timor Leste justru dinikmati oleh pihak asing daripada rakyat asli Bumi Lorosae.
Selama ini, minyak yang dihasilkan dari ladang minyak Timor Leste akan diberikan dalam bentuk royalti, oleh perusahaan yang mengelola hasil minyak tersebut.