Suar.ID - Ada kiasan bahwa surga itu di telapak kaki ibu.
Oleh karena itu seorang anak harus menghormati ibunya.
Seorang ibu tentu saja bertaruh nyawa untuk melahirkan seorang anak ke dunia.
Ada sebuah kisah mengharukan tentang seorang ibu yang membutuhkan bantuan dari anaknya di hari tua.
Kisah ini mungkin bukan kisah nyata, namun sangat menarik dan bahkan membuat banyak netizen menangis ketika selesai membaca kisahnya.
Diceritakan bahwa ada seorang anak yang kala itu didatangi oleh ibunya di rumahnya.
Ternyata ibunya membutuhkan uang Rp 100 ribu rupiah untuk keperluan dapur.
Ibunya sudah tua dan membuat keripik pisang untuk dijual di pasar, sedangkan suaminya sudah meninggal dunia.
Uang hasil dia berjualan keripik pisang itu terkadang hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja.
Namun pada suatu hari, dagangannya sepi pembeli, dia pun terpaksa mendatangi anak laki-lakinya yang sudah hidup berkeluarga dengan keluarga kecilnya.
"Nak, bolehkah ibu meminjam uang 100 ribu?"
"Ibu ada perlu buat kebutuhan dapur, beras juga sudah habis."
Anak itu hanya terdiam beberapa saat, kemudian memberikan jawaban dengan wajah yang seolah enggan untuk langsung menolong, meskipun uang Rp 100 ribu sangat kecil baginya.
"Iya Bu, nanti aku tanya istriku dulu ya."Kemudian dia pergi kebelakang sejenak dan tanpa sadar melihat susu anaknya yang masih ada.
Susu kotak itu seharga Rp 30 ribu.
Melihat tulisan itu dia dibelakang merenung sambil berpikir.
"Jika 1 dus habis 5 hari, maka dalam setahun mungkin akan menghabiskan Rp 2 juta, dalam 5 tahun sekitar Rp 10 juta."
Itu baru susu saja.Dia memikirkan dirinya sendiri sewaktu kecil diberikan ASI oleh ibunya tak terhingga dengan penuh kasih sayang.
Namun sekarang hanya pinjam uang 100 ribu saja masih perhitungan, padahal jika seorang anak dibesarkan bertahun-tahun, berapa harga yang harus dibayar pada ibunya?Saat itu tanpa terasa air mata mengalir diwajahnya.
Betapa penyesalan itu datang saat mengingat perjuangan ibunya sambil mengintip dibalik pintu belakang melihat ibunya duduk dikursi dengan wajah keriputnya.
Rasa bersalah menyelimuti dirinya yang telah dirawat dengan kasih sayang, seluruh harta diberikan serta tanpa pamrih malah perhitungan.
Anak itu kemudian kembali menemui ibunya dan mencium kakinya sambil meminta maaf.
"Bu, saya minta maaf tidak tahu kalau iibu saat ini hidup susah."
"Ini ada saya ada uang Rp 1 juta."
"Jangan berkata pinjam lagi ya, ini untuk ibu, do'akan anakmu ini agar selalu bisa berbakti padamu." Sang ibu ikut berkaca-kaca, ibunya tidak ingin menerima semua uang dari anaknya itu.
Menurutnya Rp 1 juta terlalu besar baginya, namun anaknya terus meyakinkannya dan berkata bahwa istrinya pasti mengerti.Kini dia sadar bahwa harta miliknya anya sebuah titipan.
Tanpa kasih sayang seorang ibu, dia saat ini tidak akan bisa sukses.