Suar.ID -Naas betul nasib mahasiswiUniversitas Sriwijaya (Unsri)Sumatera Selatan ini.
Sudah jadi korban pelecehan seksual seorang dosen di kampus tersebut eh sekarang namanya dicoret dari daftar yudisium.
Terkait hal itu, pihak rektorat langsung buka suara--baik soal kabar pencoretan hingga kasus pelecehan seksual.
Dilaporkan Kompas.com, beredar video di Instagram seorang mahasiswi Unsri marah dan meledak saat yudisium.
Kejadiannya pada Jumat (3/12) kemarin.
Menurut akun yang menyebar video itu, mahasiswi tersebut diduga sebagai korban pelecehan seksual seorang dosen di Unsri.
Dia protes lantaran namanya dicoret dari daftar yudisium Fakultas Ekonomi Unsri.
Mahasiswi itu juga disebut sudah melapor ke polisi soal dugaan pelecehan seksual terhadap dirinya.
Soal itu, Wakil Rektor 2 Unsri Iwan Setia Budi angkat bicara.
Dalam jumpa pers yang digelar usai acara yudisium, Iwan membantah kampusnya mencoret nama mahasiswi tersebut.
Yang tepat, menurut dia, mahasiswi yang bersangkutan dimasukkan ke yudisium sesi kedua yang digelar siangnya.
Iwan juga membantah kejadian tersebut terkait dengan kasus pelecehan seksual yang menimpa mahasiswi tersebut.
"Itu tidak benar, jangan dikait-kaitkan dengan kasus itu (dugaan pelecehan seksual)," kata Iwan, dilansir Kompas.com.
"Ini adalah yudisium, persyaratan yudisium itu sudah baku jadi jika dikaitkan dengan kejadian itu tidak benar."
Kenapa yudisium digelar dalam dua sesi, menurut Iwan karena masih dalam suasana pandemi.
"Kita harus patuh pada protokol Covid-19, dan peserta yudisium ini cukup banyak sehingga tidak ungkin diikutkan di sesi pertama," kata Iwan lagi.
"Jadia (mahasisiwi itu) diikutkan di sesi kedua."
Soal kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di kampusnya, Dekan Fakultas Ekonomi Unsri Mohamad Adam juga sudah angkat bicara.
Dia bilang, pihaknya sudah membuat komisi etik yang saat ini sedang menangani kasus tersebut.
"Pelapor dan pelaku saat ini sedang diproses, sudah ada komisi etik dan berjalan sesuai aturan yang berlaku," kata Adam.
"Saat ini sedang didalami."