Suar.ID - Seorang nama saksi baru diungkap oleh Yosef terkait kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat, pada Agustus 2021 lalu.
Saksi bernama Deden disebut sempat mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) pada malam hari sebelum Tuti dan Amalia dibunuh.
Deden mengaku saat itu dirinya datang ke TKP sekira pukul 19.30 WIB.
Hal ini diungkapkan oleh Deden dalam kanal YouTube milik Kepala Desa Jalancagak, Subang, Indra Zainal, Sabtu (23/10/2021).
Deden yang bekerja sebagai tukang ojek saat itu baru saja pulang kerja dan kebetulan lewat di depan TKP.
Kala itu dirinya melihat Tuti dan Amalia sedang duduk santai di luar.
Ia pun datang menghampiri untuk menyapa dan mengobrol.
"Teh enggak biasanya di luar," kata Deden mengutip perkataannya ke korban saat itu.
Saat itu Deden mengaku juga sempat masuk ke TKP untuk menyapa Yosef.
"Pak Yosef juga ada di dalam," ujarnya.
Deden sendiri mengaku tak berlama-lama di sana, hanya sekira lima menit.
Ia jujur mengaku syok saat keesokan harinya menerima kabar Tuti dan Amalia dibunuh secara sadis.
Ketika pulang sehabis berbincang di TKP sebelum pembunuhan terjadi, Deden mengaku masih melihat Yosef di TKP.
"Saya pulang itu Pak Yosef masih ada," pungkasnya.
Yosef Akui Sempat Pamit ke Tuti
Diunggah pada acara AIMAN di YouTube Kompastv, Selasa (28/9/2021), Yosef memberikan penegasan bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat dalam kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Tidak sama sekali melakukan apapun yang dituduhkan," kata Yosef.
Yosef merinci pertemuan terakhirnya dengan korban Tuti pada pukul 21.00 WIB sehari sebelum korban ditemukan tewas pada Rabu (18/8/2021).
Kala itu Yosef mengakui sudah pamit ke Tuti akan pergi ke rumah istri muda.
Yosef bercerita, setibanya di kediaman istri muda, ia langsung tidur pada pukul 21.30 WIB.
"Karena kenyenyakan, mungkin kecapekan, kita bangun yang biasanya jam setengah 4, itu bangun-bangun jam 5," ungkap Yosef.
Di tengah penjelasan Yosef, Aiman tiba-tiba mengungkit soal bercak darah di pakaian Yosef.
Yosef mengaku tidak tahu dari mana bercak darah tersebut berasal karena dirinya dalam kondisi panik Tuti dan Amalia menghilang.
"Saya tidak ngeh pada waktu itu," ujar Yosef.
Yosef menjelaskan, tujuannya ke tempat kejadian perkara (TKP) saat itu adalah untuk mengambil perlengkapan bermain golf karena akan bermain golf.
Ia bercerita dirinya mendatangi TKP pada pukul 07.15 WIB.
"Kita kaget itu, rumah semua sudah berantakan," ujar Yosef.
"Langsung saya teriak-teriak memanggil anak dan istri," sambungnya.
Yosef saat itu mengaku sama sekali belum menemukan jasad Tuti dan Amalia.
Setelah melihat kondisi rumah berantakan, hal pertama yang dilakukan oleh Yosef adalah memanggil Ujang.
Ia kemudian langsung pamit ke Ujang untuk melapor ke pihak kepolisian.
Dalam perjalanan ke kantor polisi, Yosef mengakui sempat mengabari kakak korban bahwa Tuti dan Amalia diculik.
Yosef menyimpulkan korban diculik lantaran melihat bekas ban mobil di TKP.
Kemudian Yosef mengiyakan bahwa tidak ada bekas kerusakan di TKP.
Ia menjelaskan kunci rumah hanya dimiliki oleh Tuti.
"Memang tidak ada sama sekali bekas kerusakan," kata Yosef.
"Saya lihat pas ke belakang, si pintu belakang kuncinya ada tergantung di dalam," sambungnya.
Rohman Hidayat selaku kuasa hukum Yosef menambahkan, Yosef baru sadar ada jasad Tuti dan Amalia di mobil ketika ia kembali mendatangi TKP bersama pihak kepolisian.
"Informasi tahu ada di mobil itu tahu dari warga yang ada di TKP," ungkap Rohman.
Yosef melanjutkan, mobil Alphard tempat jasad korban tersimpan diketahui dulu dimiliki olehnya kemudian diberikan kepada Tuti.
"Terus terang saja saya enggak bisa membawa kendaraan," ujar Yosef.
Yosef menyampaikan, dirinya tidak pernah merasa punya musuh dan membuat keributan dengan orang lain sehingga terjadi kasus pembunuhan ini.