Suar.ID- Setelah melakukan autopsi ulang, kini tim penyidik kembali memeriksa masalah keuangan korban kasus pembunuhan Subang.
Setelah lebih dari 50 hari proses penyidikan, urusan harta kekayaan keluarga korban dan juga dana yayasan milik Yosef menjadi masalah yang kembali disorot.
DilansirTribun Jabar, tim penyidik sedang memintabantuan Yosef untuk mengakses rekening miliki Amalia Mustika Ratu.
Seperti yang diketahui publik, yayasan yang dirintis oleh Yosef dan istri mudanya dikelola oleh Tuti Suhartini dan Amalia selaku korban.
Kini, tim penyidik mulai menaruh curiga pada harta kekayaan yang disinyalir memiliki hubungan dan petunjuk pada proses penyidikan.
Masih mengutip dariTribun Jabar, tim penyidik mencoba untuk mencari petunjuk barangkali adakah aliran dana yang bisa menjadi petunjuk.
Atau mungkin, petunjuk tersebut bisa mengarah kepada pelaku kasus pembunuhan yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Untuk melakukan pemeriksaan rekening Amalia ini, tim penyidik pun meminta beberapa berkas dari Yosef selaku suami sekaligus ayah korban.
Beberapa berkas yang dimaksud adalahsurat keterangan ahli waris, Kartu Keluarga hingga Kartu Tanda Penduduk.
Namun, sampai hari ini, tim penyidik belum memberikan hasil dari penyidikan ini.
Tak sampai di situ saja, untuk melanjutkan proses penyidikan, ponsel Yosef pun ikut disita oleh pihak kepolisian.
Hal ini disampaikan langsung oleh pihak kuasa hukum Yosef, Fajar Sidik, terkait pemeriksaan ponsel Yosef.
“Ada salah satu barang yang belum dikembalikan, seperti handphone-nya pak Yosefya,” ujar Fajar Sidik.
Pemeriksaan rekening Amalia ini juga didasari pada jabatan Amalia yang menjadi bendahara di Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Yayasan ini merupakan yayasan yang dirintis oleh Yosef dan istri mudanya sejak sebelum mereka menikah siri.
Namun, seiring berjalannya waktu, pengelolaan keuangan yayasan tak cukup baik ketika masih dipegang Yosef dan istri mudanya.
Justru saat yayasan dikelola oleh Yoris dan Amalia, keuangan yayasan justru mengalami kemajuan.
Sejak saat itulah yayasan sepenuhnya dikelola oleh Yoris dan Amalia tanpa campur tangan dari Yosef dan istri mudanya.
Meski istri muda Yosef mengaku sebagai perintis, sampai akhirnya kasus pembunuhan terjadi, ia tidak mendapat gaji dari yayasan ini.
Begitu pula Yosef yang ternyata juga tidak mendapatkan cipratan penghasilan dari Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Dari situlah tim penyidik mencoba untuk menganalisis lebih jauh terkait kondisi aset dan harta kekayaan dari para korban.