Impiannya menjadi dokter selalu dituliskan Birrul dalam sebuah catatan yang ditempel di dinding.
"Orang-orang tertawa, untuk apa anak petani bercita-cita menjadi dokter? Pasti tidak akan bisa," katanya.
Namun, Birrul memberanikan diri menyatakan keinginannya kuliah kedokteran kepada orangtuanya.
"Saya bilang saya mau melanjutkan kuliah, tidak ada jawaban apa pun dari bapak ibu."
"Saya lihat pas subuh, bapak hanya mengayuh sepeda."
"Saya tahu mereka tidak punya uang," tutur Birrul lirih sambil menahan air mata.Semenjak itu, Birrul pun bertekad untuk menjadi siswa berprestasi dan mendapatkan beasiswa.
Akhirnya, Birrul mendapat bantuan beasiswa Bidik Misi untuk siswa miskin berprestasi.
Kini, Birrul tengah menjalani tugas profesi di FK UGM.
Birrul berterima kasih.
"Kami tidak akan gunakan beasiswa ini dengan biasa-biasa saja. Kami akan jadi mahasiswa berkualitas dan siap menjadi generasi emas," papar Birrul berapi-api.