Suar.ID -Dua narapidana penghuni Rutan Mabes Polri terlibat baku hantam.
Narapidana pertama adalah Irjen Napoleon Bonaparte, polisi aktif yang menerima suap total 7 miliar dari terpidana kasus korupsi hak tagih Bank Bali Tjoko Tjandra.
Sementara narapidana kedua adalah Muhammad Kece, tersangka kasus penodaan agama.
Kabarnya, Muhammad Kece sudah melaporkan perbuatan Irjen Napoleon Bonaparte pada 26 Agustus lalu.
Seperti apa kronologinya?
Belum lama ini Rutan Mabes Polri gaduh.
Penyebabnya adalah tersangka kasus penodaan agamaMuhammad Kece babak belur dihajar oleh Irjen Napoleon Bonaparte.
Tak hanya itu, anggota polisi aktif itu juga disebutmelumuri tubuh Muhammad Kece dengan tinja, dengan kotoran manusia.
Belakangan, wajah lebam Muhammad Kece tersebar luas di media sosia.
"Wajah dan tubuh korban dilumurin dengan kotoran manusia oleh pelaku," ujar Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi kepada wartawan, Minggu (19/9/2021).
Soal bagaimana kejadian penyiksaan itu terjadi muncul di sebuah akun Facebook.
Di situ ditulisMuhammad Kece yang dijebloskan ke Rutan Mabes Polri ditemui sejumlah tokoh warga tahanan.
Salah satu yang termasuk tokoh warga tahanan itu adalah Irjen Napoleon Bonaparte.
Oleh mereka Muhammad Kece dimintamenjelaskan soal pernyataannya yang dianggap menistakan agama Islam jugamenghina Nabi Muhammad SAW.
Tapi jawaban Muhammad Kece dianggap berputar-putar dan terkesan tidak ada penyesalan di situ.
Lebih dari itu, Muhammad Kece juga mengaku sebagai seorang ateis.
Pernyataan itu sontak membuat tahanan lain semakin terpancing.
"Kuat dugaan bahwa Kece ingin adu domba umat beragama, khususnya Islam & Kristen. Massa tahanan ramai-ramai ingin mengeksekusi Kece, tapi dihalangi oleh Napoleon Bonaparte dan para tokoh lainnya, termasuk tokoh FPI yang ada di dalam Rutan," tulis kronologi yang tersebar luas di Facebook.
Masih menurut informasi itu,Muhammad Kece semakin arogan lantaran merasa dilindungi para tokoh dari amukan tahanan yang geram atas lagak songong sang YouTuber.
"Akhirnya entah siapa yang memulai, Kece terlibat baku hantam dengan Napoleon Bonaparte. Maka habislah Kece babak belur oleh Napoleon Bonaparte," tulis informasi itu.
"Beberapa hari kemudian Muhammad Kece kembali dari sel isolasi akhirnya mengaku salah dan minta maaf kepada seluruh warga tahanan, serta berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannnya."
Di momen itulah Irjen Napoleon Bonaparte disebut melumuri Muhammad Kece dengan tinja.
Lalu dari mana dia mendapatkan kotoran manusia itu?
"Kotoran manusia disiapkan sendiri oleh NB," ujar Dirtipidum Bareskrim, Brigjen Andi Rian Djajadi, saat dimintai konfirmasi, Senin (20/9/2021).
Dia menambahkan,Irjen Napoleon Bonaparte diduga juga memukul Kace.
Dia menyebut Kace diduga dipukul dan dilumuri kotoran manusia oleh Irjen Napoleon Bonaparte dalam waktu bersamaan.
"Wajah dan tubuh korban dilumurin dengan kotoran manusia oleh pelaku," ujar Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi kepada wartawan, Minggu (19/9/2021).
"Sambil memukul juga melumuri kotoran manusia," tuturnya.
Meski demikian, dia belum menjelaskan detail kronologi kasus ini. Motif dugaan penganiayaan itu juga masih ditelusuri.
"Nanti saya jawab setelah pemeriksaan saksi siang nanti," ucapnya.
Soal kabar itu, Napoleon akhirnya buk suara.
Lewat surat yang disampaikan kuasa hukumnya,dia mengaku sebagai sosok yang dibesarkansebagai seorang muslim.
Dia bilang, siapa punbisa menghina dirinya namun tidak dengan Tuhan, Rasul, Kitab Suci-nya.
Napoleon juga bersumpah akan melakukan tindakan terukur terhadap orang yang melakukan hal tersebut.
"Karenanya saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya," ujarnya.
Lebih dari itu, dia menyayangkanperbuatan Muhammad Kece yang dianggapnya bisa merusak kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
Irjen Napoleon Bonaparte mengaku akan bertanggung jawab atas perbuatannya terhadap Kace.
"Saya sangat menyayangkan bahwa sampai saat ini pemerintah belum juga menghapus semua konten di media, yang telah dibuat dan dipublikasikan oleh manusia-manusia tak beradab itu," tuturnya.
"Akhirnya, saya akan mempertanggung jawabkan semua tindakan saya terhadap Kace apa pun risikonya," sambung Irjen Napoleon Bonaparte.