Suar.ID - Seorang wanita di Inggris tega meninggalkan bayinya hingga mati kelaparan, sementara dia berpesta selama enam hari berturut-turut.
Verphy Kudi terekam CCTV meninggalkan putrinya yang masih berusia satu tahun di apartemen, sementara dia menghadiri acara ulang tahun.
Dalam insiden yang terjadi Desember 2019, Kudi diketahui menghadiri pesta di London, Coventry, dan Solihull selama enam hari.
Pada suatu hari di tengah pestanya, wanita berusia 19 tahun itu menangis karena merindukan anaknya, dan mengaku tidak terbiasa berjauhan.
Ketika akhirnya dia pulang ke apartemennya, dia menemukan bayi satu tahun itu tak bergerak dan segera menelepon nomor darurat.
"Tolong, bayiku tidak mau bangun," kata Kudi di telepon. Dia segera dilarikan ke Rumah Sakit Anak Royal Alexandria di Brighton.
Tetapi, dia dinyatakan meninggal dalam perjalanan.
Pemeriksaan forensik menunjukkan korban menderita dehidrasi dan kelaparan. Dia juga terkena flu.
Bahkan yang memilukan, dia bahkan tidak mempunyai tenaga untuk menangis, dilansir The Sun Jumat (17/9/2021).
Tinjauan pra-pemeriksaan akan digelar untuk mengetahui, apakah sidang bakal fokus ke fakta bahwa kematian bocah satu tahun itu bisa dicegah.
Pemeriksaan juga dilaksanakan untuk menentukan seperti apa kondisi sesungguhnya, dengan bantuan diberikan kepada Kudi oleh dewan kota.
Asisten Koroner Karen Henderson menjelaskan, perhatian mereka adalah bagaimana cara Kudi merawat bayinya.
"Terdapat fakta bahwa dia pernah meninggalkannya. Pemeriksaan ini untuk mengetahui seperti apa bentuk perawatannya," kata Henderson.
Sebelum kasus terakhir, Kudi diketahui pernah meninggalkan korban enam kali, termasuk 2,5 hari saat merayakan ulang tahunnya di London.
Ibu muda tersebut dipenjara selama sembilan tahun pada Agustus, setelah dia mengaku bersalah untuk dakwaan pembunuhan tak berencana.
Tukang pesta
Rekaman CCTV dirilis ketika Kudi resmi divonis, menunjukkan dia berpesta di sebuah kelab malam pada 8 Desember 2019, tiga hari setelah meninggalkan anaknya.
Pengadilan mendapatkan fakta bahwa Kudi berbohong kepada temannya, mengatakan anaknya sudah dijaga oleh ibunya.
Tatkala dia kembali ke apartemennya, dia sempat menunggu di tong sampah selama tiga jam sebelum menelepon 911.
Paramedis yang datang menemukan kondisi korban sudah dingin, tidak bergerak, dan tanpa adanya tanda vital.
Kudi sempat berkilah dengan menuturkan anaknya tidak enak badan seharian, dan tertidur setelah makan pisang dan minum susu.
Tetapi ceritanya berubah setelah kepolisian menunjukkan rekaman kamera pengawas, memperlihatkan ibu itu meninggalkan korban pada 5 Desember dan baru kembali enam hari kemudian.
Di saat kematian korban, Kudi hidup dalam program kesejahteraan keluarga muda yang dikelola pemerintah Brighton and Hove.