Suar.ID - Sejak Maret 2020 lalu, Indonesia harus beradaptasi dengan kebiasaan baru karena pandemi covid-19 melanda.
Semua kegiatan dan mobilitas sosial harus dibatasi besar-besaran demi menekan laju penyebaran virus covid-19 ini.
Nyatanya virus ini tidak hanya menghantam kondisi kesehatan jutaan manusia, berikut kondisi ekonomi masyarakat dunia.
Lebih dari itu, banyak yang mengeluhkan kesehatan mental demi bertahan di masa pandemi ini.
Tak terkecuali anak-anak yang juga rentan mengalami stres karena ruang kebebasannya untuk bermain dan belajar direnggut sedemikian rupa.
Lalu bagaimana cara orangtua mengetahui bahwa anak-anak kita sudah menunjukkan tanda stres saat pandemi?
Baca Juga: Ternyata Tak Seindah yang Dibayangkan, Mimpi Tenggelam Memiliki Makna Jelek Menurut Primbon Jawa
Dikutip dariNakita, sebelum kita mencari cara mengatasinya, atau mencari bantuan tenaga medis, kita perlu tahu ciri-ciri dari stres pada anak.
1. Ada perubahan yang signifikan
Perubahan yang signifikan yang bisa ayah dan ibu perhatikan adalah dalam perubahan perilaku buah hati.
Dalam hal perilaku, anak lebih suka menyendiri, kurangnya interaksi dengan keluarga.
Jika anak mulai nampak murung dan mudah reaktif dalam mengontrol emosinya, itu merupakan salah satu ciri bahwa anak Anda sudah mengalami stres.
2. Reaksi emosi
Perubahan lain jika anak sedang stres adalah reaksi emosi anak yang bisa berubah secara drastis dalam waktu singkat.
Pada saat pandemi anak lebih mudah tersinggung, mudah marah, sampai mudah menangis.
Atau mungkin mudah menertawakan hal-hal yang tidak terlalu lucu, juga sering melamun juga bisa menjadi sebuah petanda.
3.Kemunduran perkembangan
Kemunduran perkembangan juga bisa muncul karena ada stres pada anak.
Seperti salah satunya sebelumnya anak tidak pernah menggigit jari menjadi suka menggigit jari.
Atau mungkin Anak biasanya aktif melakukan sesuatu yang ia senangi tiba-tiba menjadi tidak suka bahkan benci.
4. Kondisi psikosomatis
Kondisi ini yang mempengaruhi fisik yang disebabkan oleh keadaan psikologis anak.
Seperti anak mengeluh sakit, kepala pusing, mual, tetapi saat diperiksaakan ke dokter tidak ada masalah.
Hal tersebut bisa jadi pengaruh psikologis anak yang stres.
Jika buah hati sudah mulai menunjukkan ciri-ciri tersebut, orangtua wajib waspada dengan kesehatan mental anak.
Cara mengatasinya untuk pertolongan pertama adalahmencoba untuk menjadi sahabat yang mendengar keluh kesah anak dan memvalidasi perasaannya.
Jangan menghakimi anak dan buat mereka bisa meluapkan emosi yang mungkin selama ini ia pendam agar rasa stres mereka bisa kembali dikelola dengan baik.