Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mitos atau Fakta: Benarkan Micin Bisa Membuat Seseorang menjadi Bodoh? Ini Kata Ahli

Adrie Saputra - Sabtu, 11 September 2021 | 19:05
Ilustrasi MSG
Pixabay.com

Ilustrasi MSG

Pada tahun 1969, John Olnet menyuntikkan dan memberi makan tikus yang baru lahir dengan mincin dalam dosis besar hingga empat gram/kg berat badan.

Dia melaporkan bahwa mereka menderita lesi otak dan mengklaim bahwa MSG yang ditemukan hanya dalam satu mangkuk sup kalengan akan melakukan hal yang sama pada otak anak berusia dua tahun.

Pada 1980-an sepertiga dari semua orang Amerika percaya micin secara aktif berbahaya.

Remaja pembeli keripik mengira MSG membuat mereka bodoh dan jerawatan.

Baca Juga: Babak Baru Pembunuhan Subang, Polisi Mengaku Sudah Menemukan Titik Terang, Berharap Pelaku Segera Terungkap Secepat Mungkin

Para ibu membaca bahwa MSG dapat melubangi otak anak-anak mereka.

Sebenarnya penelitian lain yang membantah hal tersebut juga sudah banyak dilakukan.

Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) telah tiga kali, pada tahun 1958, 1991 dan 1998, meninjau bukti, menguji bahan kimia dan menyatakan bahwa micin "benar-benar diakui sebagai bahan yang aman".

Hingga kini, FDA juga masih menyatakan bahwa MSG aman digunakan sepanjang tidak sangat berlebihan.

Dalam situs resmi FDA, selama bertahun-tahun, FDA telah menerima laporan gejala seperti sakit kepala dan mual setelah makan makanan yang mengandung MSG.

Namun, FDA tidak pernah dapat memastikan bahwa MSG menyebabkan efek yang dilaporkan.

Laporan efek samping ini membantu memicu FDA untuk meminta kelompok ilmiah independen Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB) untuk memeriksa keamanan MSG pada 1990-an.

Source :Kompas.comSripoku.com The Guardian

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x