Suar.ID - Belakangan masyarakat Indonesia dibuat heboh dengan kasus dugaan penganiayaan pada seorang bocah.
Akibat penganiayaan ini sebelah mata bocah ini pun menjadi korban dikarenakan hampir saja dicongkel.
Diketahui, kejadian yang terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan ini sang bocah diduga akan dijadikan korban pesugihan orangtuanya sendiri.
Hingga kini, kasus ini pun terus dikembangkan.
Polisi bahkan kini juga sedang mengusut penyebab meninggalnya DS (22) kakak dari bocah berinisial AP (6) yang jadi korban kekeran orangtuanya.
Dilansir TribunWow.com, DS ini meninggal dunia sebelum adiknya AP ini sempat ditemukan dianiaya oleh ayah, ibu, paman, dan kakeknya sendiri.
Berdasarkan sejumlah kejanggalan, DS ini diduga kuat juga jadi korban ritual sesat yang dilakukan oleh orangtuanya.
Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Boby Rachman mengungkapkan kalau pihaknya ini tengah melakukan penyelidikan soal penyebab kemantian DS.
"Kita masih melakukan pendalaman dan penyelidikan," ujar Boby.
Tak cuma sampai disitu, polisi pun akan memeriksa saksi-saksi untuk mengungkap kematian DS.
Bahkan ada seorang saksi yang melihat langsung kondisi DS yang penuh luka saat akan dimakamkan.
"Kita akan memeriksa saksi-saksi yang mengetahui, apa penyebab kematian kakak korban," ujarnya.
Selain itu, DS ini juga disebut-sebut dibawa berobat pada seorang dukun oleh orangtuanya.
Karena hal ini, polisi pun bajal melakukan tindak autopsi pada jenzah DS.
Dicekoki air garam
Menurut keluarga korban, Bayu (27), diperoleh kabar kalau DS ini diduga meninggal karena dicekoki air garam 2 liter.
"Ada informasi yang didapat bahwa seperti begitu. Iya informasi dari pihak keluarga," ujar Bayu.
Meski begitu, bayu pun menyerahkan dugaan ini pada pihak kepolisian agar menyelidiki penyebab pasti kematian DS.
Terkait praktik ilmu hitam yang dilakukan keluarga korban, Bayu ini pun mengaku barutahu usai kasus AP terungkap.
"Kalau dugaan seperti itu (pesugihan) kami serahkan kepada pihak kepolisian, biarkan mengembangkan kasus ini," ujarnya.
"Kalau praktik perdukunan saya baru tahu sesudah kejadian ini," ujarnya.
Kesaksian Babinsa
Terkait kematian DS, Babinsa KelurahanGantarang 1409-04, Koramil Tinggimoncong, Serda Murdani memberikan sedikit kesaksiannya.
Ia akui kalau dirinya sempat melihat kondisi wajah jenazah almarhum DS sebelum dikubur.
"Kakak korban itu meninggal dunia pada malam hari. Tidak tahu Itu penyebabnya kenapa saya cuman datang melayat," ujar Serda Murdani.
"Sempat saya lihat kondisi (DS) tapi saya tidak ambil dokumentasi karena menjaga perasaan pihak keluarga yang berduka," jelasnya saat ditemui di Makodim Gowa.
Baca Juga: Heboh Video Terbaru Gisel Tengkurap dan Tak Sadar Tersebar di Media Sosial, Kenapa?
Namun, ia pun akui tak tahu penyebab pasti kematian almarhum DS.
Meski begitu, ia menyaksikan kalau DS ini nampak mengalami lebam di bagian wajah.
"Kondisi wajahnya lebam, hitam, mukanya kayak habis digebukin begitu," ujar Serda Murdani.
Sang Babinsa ini pun juga sempat menanyakan pada orangtua DS terkait penyebab kematian sang anak.
Meski begitu, ayah dan ibu DS serta AP ini malah tak memberikan jawaban yang jelas.
Malahan ayah korban malah mengatakan kalau anaknya sempat menyerang anggota keluarganya sendiri.
"Kalau matanya saya tidak sempat lihat, saya sempat bertanya kepada kedua orangtuanya, saya bilang apa akibatnya sampai meninggal dunia."
"Kata orangtuanya dia bilang tidak tahu tadi malam dia (DS) mengamuk sampai dia gigit tangannya ibunya. Itu kata bapaknya (DS)," sambung Murdani.