Suar.ID - Upaya pengungkapan kasus ibu dan anak di Subang, Jawa Barat masih terus dilakukan.
Sampai hari kesembilan, Jumat (27/8/2021), polisi telah memeriksa 25 saksi terkait tewasnya Tuti Suhartini (55) dan anak perempuannya Amalia Mustika Ratu (23).
Sejumlah saksi yang dicurigai rupanya merasa disudutkan atas asumsi yeng beredar tentang kasus tersebut.
Untuk itu, Kepala Desa Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Indra Zainal Alim pasang badan dan buka suara.
Indra, sebagai Kades sekaligus mewakili keluarga, meminta warganya untuk tak berasumsi tentang siapa pelaku pembunuhan mendiang Tuti dan Amalia.
Pasalnya, polisi belum dapat mengungkap siapa sosok dan motif apa yang dilakukan oleh pelaku pembunuhan ibu dan anak ini.
"Saya mewakili pemerintahan daerah Jalan Cagak sekaligus mewakili dari keluarga saya berharap warga subang dan seluruh Indonesia jangan sesekali mengeluarkan asumsi-asumsi yang tak berdasar, dan akan membuat opini publik yang berbeda," kata Indra di YouTube Kompas TV, Jumat (27/8/2021).
Indra meminta warganya bersabar dan tak buru-buru menyimpulkan.
Ia juga tak ingin kecurigaan publik hanya didasarkan atas berita simpang siur di media sosial.
"Lebih bijak menggunakan medsos, jadi kita tunggu dan kita serahkan semua kepada pihak kepolisian yang sedang melakukan penyelidikan kasus ini," tambah Indra.
Yosef dan Istri Muda Merasa Disudutkan
Dari 25 saksi tersebut, suami sekaligus ayah korban yakni Yosef seolah merasa tersudutkan atas kasus rajapati tersebut.
Tak hanya itu istri muda Yosef yakni Mimin beserta anaknya juga ikut diperiksa.
Kuasa hukum Yosep, Rohman Hidayat merasa bahwa kliennya disudutkan.
Pasalnya, sejumlah kecurigaan memang mengarah ke Yosep sebagai orang pertama yang menemukan mayat istri dan anaknya pada Rabu (18/8/2021) lalu.
"Ada kejanggalan di masalah opini yang terbentuk begitu rupa menyudutkan klien kami, Pak Yosep dan Ibu Mimin," kata Rohman Hidayat dikutip dari Kompastv, Kamis (26/8/2021).
Menurut Rohman, Yosep dan istri mudanya punya alasan kuat untuk membantah dugaan yang mengarah kepadanya.
Pasalnya, Yosep sedang berada di rumah istri mudanya saat kejadian.
"Sejauh ini Pak Yosef maupun Ibu Mimin mereka memiliki alibi yang kuat, pada saat kejadian mereka sedang bersama-sama."
"Dan jarak mereka dari lokasi kejadian itu kira-kira 20 menit," ujar Rohman.
Yosep pulang ke rumah korban pada pagi hari karena ia ingin mengambil sesuatu.
Terlebih, tidak ada saksi yang melihat bahwa Yosep sudah berada di rumah saat kejadian pembunuhan tersebut.
"Alibi mereka kuat, tidak ada saksi yang melihat klien kami di TKP pada saat kejadian," tambahnya.
Rohman menambahkan, Yosep yang pertama kali menemukan jenazah kedua korban, awalnya melihat kondisi pintu rumah sudah terbuka, dan ditemukan bercak darah.
Oleh sebab itu ia langsung berinisiatif keluar rumah meminta bantuan warga.
"Saya pikir alibinya tidak terkait dengan permasalahan ini baik Pak Yosef maupun ibu Mimin, tapi selebihnya kita serahkan kepada pihak penyidik," katanya.