Follow Us

Bak Jadi Benteng Terakhir, Masyrakat Afghanistan Kabur Lewat Bandara Kabul Usai Taliban Kuasai Ibukota, Ternyata Bandara ini Simpan Sejarah Keemasan Era Uni Soviet

Aditya Eriza Fahmi - Kamis, 19 Agustus 2021 | 08:39
Foto yang merekam kepanikan warga Afghanistan di bandara Kabul usai kemenangan Taliban terhadap pemerintahan yang sah.
Twitter

Foto yang merekam kepanikan warga Afghanistan di bandara Kabul usai kemenangan Taliban terhadap pemerintahan yang sah.

Di hari biasa, terminal ini akan dipenuhi orang Afghanistan dengan setelan bisnis dan pakaian tradisional, berbaur dengan kontraktor militer bertato yang mengenakan kacamata hitam dan pekerja bantuan dari seluruh penjuru dunia.

Kendati begitu, kini suasana tersebut digantikan kepanikan orang-orang yang ingin meninggalkan negara ini.

Baca Juga: Nyesel Nggak Tahu dari Dulu! Ternyata Begini Cara Mengatasi Kaki Bau dengan Mudah, Siapkan bahan Ini!

Bandara ini sendiri dibangun oleh Uni Soviet pada masa-masa makmur Afghanistan pada tahun 1960.

Insinyur Soviet membangun bandara pada tahun ini sebagai hadiah sementara Amerika menawarkan bantuannya sendiri untuk mengembangkan lapangan terbang Afghanistan selama Perang Dingin, mengutip AP News.

Situasi Bandara Kabul, Afghanistan
Twitter @RichardEngel dan @MuslimShirzad

Situasi Bandara Kabul, Afghanistan

Di masa ini sendiri, Afghanistan menjadi negara yang sangat berkembang dan menyamai negara lain di dunia.

Banyak wisatawan asing yang datang dari Amerika, Eropa, India, dan daerah lain di seluruh dunia memasuki negara ini melalui Bandara Kabul.

Baca Juga: Video Asusila 19 Detik Bareng Nobu Bocor, Gisel Mengaku Hancur kala Mendengar Ucapan yang Keluar dari Bibir Gempi: Sebagai Ibu, Hatiku Hancur

Selanjutnya, masa keemasan Afghanistan ini berakhir pada akhir 1970-an saat negara ini mulai menghadapi masalah politik.

Usai invasi Soviet 1979 ke Afghanistan, Bandara ini pun menjadi pangkalan militer utama bagi Moskow.

Bandara ini juga digunakan oleh pasukan militer dari mantan presiden Afghanistan, Mohammad Najibullah hingga tahun 1992.

Source : intisari-online.com, AP News

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest