Panji menejelaskan semakin banyak pergerakan yang dilakukan pada bagian tubuh yang dgigit tersebut bisa memicu penyebaran racun ular menjadi lebih cepat.
"Semakin banyak bergerak, akan semakin membuat cepat racun atau bisa itu menyebar," terang Panji.
Panji kemudian menjelaskan langkah-langkah untuk membidai korban gigitan ular berbisa.
Hal itu dilakukan untuk meminimalisir pergerakan pada bagian tubuh yang terluka.
"Jadi yang harus dilakukan adalah membidai tangan kita seperti kita patah tulang, dipasang gips seperti plat kayu, kemudian kita ikat plat kayunya," jelas Panji.
Menurut Panji mengikat luka gigitan ular berbisa tanpa bidai atau gips hanya akan menghambat perdaran darah.
"Bukan berarti kita ikat (tanpa gips), itu justru akan menghambat aliran darah," kata Panji.
"Jadi bukan dihalangin (diikat) supaya bisanya nggak kemana-mana ya?" tanya Melaney.
"Bukan," kata Panji.
Panji kemudian menjelaskan, bisa ular itu sesungguhnya menyebar bukan melalui aliran darah, melainkan melalui kelenjar getah bening.
"Soalnya pada dasarnya bisa ular itu menjalar bukan dari darah, tetapi melalui kelenjar getah bening," terang Panji.
"Sedangkan kelenjar getah bening bukan ada di pembuluh darah, tapi di bawah otot,"