Suar.ID -Terlanjur Berbuat Maksiat, Gisel Menyesal Lakukan Hal tak Biasa Bareng Gading Marten dan Teman Wanita.
Kedekatan sahabat kadang tidak mengenal batasan privasi.
Begitulah yang dirasakan oleh penyanyi kelahiran Surabaya 1990, Gisel dengan Sri Devi Handayani.
Sejoli yang terpaut usia 2 tahun itu dipertemukan di Jakarta.
Kala itu, Devi merantau ke Jakarta untuk bekerja mengurusi wardrobe artis.
Berkat pekerjaan mereka, keduanya lantas menjadi sejoli sahabat yang dekat sejak 2015.
Bahkan dalam program acara Rumpi Trans TV, Gisel membeberkan, mereka pernah tidur bertiga dalam satu ranjang bersama sang suami, Gading Marten.
Sridevi kala itu tak sadar.
"Pernah suatu waktu, karena sudah akrabnya enggak sadar dia."
"Aku sama Mas Gading heran, nih anak naik-naik aja," cerita Gisel.
Sridevi yang juga hadir dalam acara tersebut menjelaskan, ia sudah menganggap keluarga Gading Martin seperti keluarganya.
"Udah kaya kakaknya Gempi (anak Gisel dan Gading)," jelas Sri Devi.
Gisel menambahkan, kejadian itu hanya terjadi satu kali saja.
Ia sadar, meskipun Sri Devi adalah sahabatnya, namun hal itu pamali.
"Sekali doang, karena sadar, biarpun sahabat tetap aja pamali, jadi jangan lagi lah," jelas Gisel.
Gisel menceritakan, kos tempat Sri devi tinggal tidak jauh dari rumah Gisel dan Gading.
Sri Devi kerap datang untuk meminta makan.
Kisah hidup Sri Devi yang konon melarikan diri dari rumah juga membuat hati Gisel tergerak.
"Ini kisah nyata tidak dikarang-karang, hidupnya nomaden."
"Bener (kabur dari rumah), dia ke Jakarta pengin berkarir tanpa sanak saudara."
"Dia nekat cari kerja di Jakarta."
"Sudah ditakdirkan Tuhan juga dari dia, kerja jadi wardrobe baju, akhirnya jadi punya temen-temen artis juga," cerita Gisel.
Beberapa waktu lalu, Gading Marten juga mengungkapkan alasannya ceraikan Gisel.
Akhirnya, Gading Marten secara terbuka jujur mengungkap tabiat ibunda Gempi itu saat Gading pulang dari kerjanya.
Kabar perceraian pasangan Artis Gading Marten dan Gisel membuat kaget sejumlah pihak.
Pasalnya, keduanya adem ayem.
Namun, tiba-tiba memutuskan untuk putus padahal umur Pernikahan baru beberapa tahun.
Saat ketahuan niat bercerai, keduanya kompak tak mau bersuara terkait penyebab perceraian.
Bukan tanpa sebab, Gisel dan Gading kompak mengungkapkan, perceraian mereka itu sudah dipikirkan baik-baik.
Bahkan, sebenarnya keretakan rumah tangga mereka sudah muncul sekitar 1,5 tahun sebelum bercerai.
Meskipun Gisel dan Gading bercerai, keduanya tetap berkomitmen untuk menjalin komunikasi yang baik terlebih tentang membesarkan anak mereka, Gempita Nora Marten.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh Raditya Dika di akun YouTube miliknya, Gading membongkar alasan perceraian yang ia pilih adalah jalan terbaik.
Mulanya, Gading diberi pertanyaan oleh Radit, apa arti perceraian menurut Gading.
Gading pun tertawa seolah bingung harus menjawab seperti apa.
Tak lama Gading mengungkapkan, perceraian itu merupakan pilihan yang terbaik dari yang terburuk.
Ia menjelaskan, sebelum memilih untuk bercerai, pasti sudah ada beberapa pilihan untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangga.
Namun, bercerai menjadi pilihan terbaik baginya dan Gisel.
Gading melanjutkan, siapa saja berhak bahagia.
Baca Juga: Heboh Video Baru Gisel Jepit Kepala Keledai di Selangkangan, Netizen: Waw Iri dengan si Kuda
Ketika dalam menjalin rumah tangga malah membuat mood jelek setiap pulang ke rumah, hal itu malah menyiksa batin.
"Gue cuma pingin bilang yang harusnya bahagia adalah diri lu sendiri,"
"Diri lu harus bahagia, istri lu harus bahagia, oke kita pertahanin rumah tangga kita, mau pulang udah bete, percuma" begitu jelas Gading.
Sehingga, Gading merasa lebih baik merelakan istri bahagia meskipun harus berpisah.
"Misalnya, gua bisa bahagia atau lo lihat istri lo bahagia di luar sana, gua akhirnya merelakan,"
"Makanya ada orang bilang, 'gua rela lihat lo bahagia tanpa ada gua' gitu," tambah Gading.
Lalu Radit pun bertanya, bagaimana pendapat Gading ketika ada kasus suami istri yang sudah tak cocok, namun masih bertahan demi anak.
Menurut Gading, benar adanya ketika memiliki anak maka akan berusaha untuk mempertahankan rumah tangga.
Namun, hal itu akan menyiksa batin masing-masing pasangan karena ketidakcocokan yang ada.
"Memang benar, begitu punya anak akan jadi bahan pertimbangan (untuk cerai),"
"Tapi ya itu tadi, ketika belain anak, entar lu hidup penuh dengan depresi,"
"Buat apa? itu yang buat sakit," jelas Gading.