Meski begitu, Apriyani Rahayu tidak berangkat tanpa restu.
Ia didukung penuh oleh keluarganya yang berasal dariKonawe, Sulawesi Tenggara.
"Pokoknya saya main bulu tangkis. Saya hobi dan suka, ada dukungan dari keluarga, terutamaOmande Opande(Mama Papa),” kata Apriyani.
Walaupun mendapat dukungan dari orang tua, Apriyani mengaku sempat disepelekan oleh banyak orang.
Lantaran postur tubuhnya yang tak terlalu tinggi, ia dianggap tak akan berhasil menjadi atlet apalagi jadi juara.
“Waktu itu sempat dibilang, postur saya pendek. ‘Gak mungkin Apri jadi pemain, orang pendek’,” ungkapnya.
Belum selesai sampai di situ saja, sejak kecil Apriyani juga ditanamkan kegigihan oleh mendiang ibunya.
Ketika tak punya uang, sang ibunda tak langsung memberi Apriyani Rahayu uang jajan begitu saja.
“‘Ani, kau tidak ada uang jajan? Ini kau pergimikau jual sayur.’ Jadi, mama saya ngajarinnya gitu,” tutur Ani.
Dari situlah partner Greysia Polii ini bersemangat untuk menjual sayur hasil dari kebun rumahnya.
Di situlah Apriyani Rahayu mulai terlatih mental menjadi lebih gigih dalam berjuang.