Menurut anjuran petugas kesehatan, Salamat disuruh melakukan isolasi mandiri di rumah, karena cuma gejala ringan.
"Jadi dianjurkan petugas kesehatan isolasi mandiri di rumah. Dan tulang saya menurutinya," tambah Jhosua.
Tapi sayang, niat Salamat isolasi mandiri di rumah ditolak aparat desa.
Salamat malah disuruh isolasi mandiri di sebuah gubuk di hutan yang jauh dari desa.
Di sana Salamat merasa depresi hingga memutuskan kembali ke rumahnya pada Kamis (22/7) kemarin.
"Nah saat itulah masyarakat setempat datang dan memaksa tulang saya dan terjadilan aksi yang sangat tidak manusiawi itu," ujar Jhosua lagi.
Baca Juga: Jangan Asal yang Penting Kenyang, Ternyata Makanan Inilah yang Sebaiknya Dikonsumsi saat Isoman
"Kejadiannya pada Kamis, 22 Juli kemari.n."
Menurut keterangan Jhosua, pamannya diikat, lalu diseret, lalu dipukuli seperti hewan.
Jhosua yang melihat kejadian itu mengaku sangat miris.
"Makanya saya posting di IG biar ada keadilan buat tulang saya. Dan ini harus diproses secara hukum," tambahnya.