Dia dan rekan sebelumnya telah menunjukkan bahwa redistribusi sel kekebalan yang serupa pada pasien yang mengalami stres operasi jangka pendek memprediksi peningkatan pemulihan pasca operasi.
Para peneliti dapat menunjukkan bahwa redistribusi besar-besaran sel-sel kekebalan ke seluruh tubuh diatur oleh tiga hormon yang dilepaskan oleh kelenjar adrenal, dalam jumlah dan waktu yang berbeda, sebagai respons terhadap peristiwa pemicu stres.
Hormon-hormon ini adalah panggilan otak ke seluruh tubuh, kata Dhabhar.
"Alam memberi kita respons stres melawan-atau-lari untuk membantu kita bukan untuk membunuh kita," kata Dhabhar, yang telah melakukan eksperimen selama lebih dari satu dekade tentang efek hormon stres utama pada sistem kekebalan tubuh.
Temuan ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana pikiran mempengaruhi aktivitas kekebalan tubuh.
"Sistem kekebalan impala tidak memiliki cara untuk mengetahui bahwa singa bersembunyi di rumput dan akan menerkam, tetapi otaknya tahu," tambah Dhabhar menganalogikan temuannya.