Namun, keluarga menduga dia diserang tipes dan diberi obat karena Kino pernah menderita penyakit itu.
Keluarga juga tidak mengira terpapar Covid-19.
Sebab, pada 29 Juni 2021, kata Margono, adiknya ini sudah ikut vaksin pertama, sehingga diduga kondisi itu hanya efek vaksin.
Meski kondisi kurang fit, adiknya itu tetap berjualan pentol keliling dan kehujanan. Setelah pulang ke rumah, pada hari itu kondisi sakitnya makin memburuk.
"Makan muntah, makan muntah. Sudah diperiksa medis dan diberi obat, tapi enggak kunjung sembuh," tutur Margono.
Karena kondisinya terus melemah, akhirnya dibawa ke rumah sakit terdekat, dengan rencana akan dirawatinapkan.
"Tapi, setelah di rumah sakit diperiksa hasil swab positif (Covid-19) tepat 11 Juli. Oleh petugas medis, diberi obat, vitamin, suruh isolasi di rumah," terang Margono.
Hari itu Kino dibawa pulang ke rumah. Istrinya yang lagi hamil lima bulan, setelah tahu suami positif, langsung menjalani tes swab PCR di puskesmas terdekat guna identifikasi penularan dari suami.
Oleh pihak puskesmas, kata Margono, Lina disarankan isolasi di Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar, meski belum keluar hasil pemeriksaan PCR-nya.
Alasannya di rumah sakit agar dapat pendampingan dokter kandungan untuk menjaga kesehatan bayi karena berisiko.
Belakangan keluar hasil Lina positif Covid-19, yang membuat kondisinya kian memburuk karena punya riwayat asma.