Merangkum Kompas.com, beberapa penelitian mengungkap bahwa bawang putih (Allium sativum) dapat membantu mengurangi tingkat tekanan darah sistolik dan diastolik.
Tekanan sistolik adalah tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan saat otot jantung relaksasi dan menerima darah yang kembali dari seluruh tubuh.
Dalam beberapa kasus, suplemen bawang putih bahkan dilaporkan dapat bekerja seefektif obat penurun tekanan darah standar dengan efek samping yang jauh lebih sedikit.
Salah satu studi yang menunjukkan manfaat bawang putih dapat menurukan darah tinggi adalah penelitian berjudul "Garlic lowers blood pressure in hypertensive subjects, improves arterial stiffness and gut microbiota: A review and meta-analysis" yang diterbitkan dalam jurnal Experimental and Therapeutic Medicine pada Februari 2020.
Sebuah uji klinis yang diterbitkan dalam jurnal European Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2013 juga menemukan bahwa bawang putih bisa bermanfaat untuk menurunkan darah tinggi.
Studi tersebut melibatkan 79 orang dengan tekanan darah sistolik tinggi yang tidak terkontrol.
Partisipan kemudian dibagi dan diberi ekstrak bawang putih dengan dosis 240 mg, 480 mg, dan 960 mg setiap hari selama 12 minggu.
Pada akhir masa pengobatan, diketahui kelompok partisipan yang mengonsumsi 480 mg atau 960 mg ekstrak bawang putih setiap hari menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik yang signifikan.
Sementara partisipan yang diberi 240 mg ekstrak bawang putih tidak mengalami penurunan tekanan darah sistolik yang signifikan.
Hal ini bisa berarti penderita hipertensi perlu mengonsumsi 480-960 mengekstrak bawang putih dalam sehari untuk bisa menurunkan darah tinggi.