Follow Us

Nyatanya Bukan 10 Hari, Ternyata Satu Indoensia Salah Kaprah Soal Masa Isolasi Mandiri Covid-19, Begini Penjelasan Ahli...

Aditya Eriza Fahmi - Rabu, 14 Juli 2021 | 18:03
Ilustrasi isolasi mandiri
freepik

Ilustrasi isolasi mandiri

Untuk diketahui, pedoman dari WHO ini meeg berbeda dari dengan pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan AS (CDC).

Baca Juga: Jadi Tersangka Tapi Tak Perlu Dipenjara Karena Video Syurnya, Gisella Anastasia Hanya Dikenai Wajib Lapor, Berbanding Terbalik Nasibnya dengan Sang Penyebar Video Tersebut

CDC sendiri menganjurkan isolasi mandiri yang lebih singkat.

Tepatnya cukup 10 hari ditambah satu hari sejak gejala muncul.

"Jika pasien baik, sehat, aman sentosa, bebas gejala, bebas komplikasi, kondisinya baik, minimal isolasi 13 hari.

Baca Juga: Mengaku Kena Karma, Nadia Christina Juga Bilang Dirinya Hamil Duluan Dengan Alfath Fathier Saat Alfath Masih Suami Ratu Rizky Nabila, Kini Terima KDRT 6 Jam Nonstop

"Karena, dihitung 10 hari ditambah tiga hari bebas gejala," ujar dr. Ronald, Senin (12/7/2021).

Tak cuma soal durasi, hal lain yang juga menjadi perdebatan ini adalah terkait tes swab PCR.

Ternyata, seseorang yang melakukan isoman dan sudah bebas dari gejala usai 13 hari ini, maka sudah bebas isolasi tanpa mengulang tes swab PCR.

Baca Juga: Masih Tampak Cantik dan Kencang di Usia 40an, Artis Seksi Ini Bantah Dirinya Lakukan Operasi Payudara di Singapura: Jangan DM Saya Terus Ya!

Namun, jika memiliki gejala yang cukup berat maka individu tersebut bisa melakukan tes swab PCR.

Tes PCR usai isolasi mandiri
Pixabay.com

Tes PCR usai isolasi mandiri

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya

Latest