Klarifikasi itu tersebar dalam pesan WhatsApp yang sudah terkonfirmasi Kabag Media Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Jatim Danu Adhiarso.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya jika ada yang telah membaca berita atau video viral dengan bunyi pesta ulang tahun Khofifah ada kerumunan atau serupa. Penjelasan di bawah ini semoga dapat memberikan info yang telanjur terdistorsi," ujar Gubernur Khofifah seperti dilansir dari Antara.
Khofifah menegaskan tidak merencanakan kegiatan itu.
Meski demikian, acara berlangsung dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Tidak ada lagu ulang tahun, tidak ada ucapan ulang tahun, tidak ada bersalam atau berjejer, juga tidak ada potong kue tar ultah," tulis Khofifah.
"Ada band yang biasa dipakai latihan OPD dan ada Katon Bagaskara, karena 18 Mei sedang ada giat di Surabaya. Katon juga kawannya Pak Sekda," tulisnya.
Terkait adanya katering dari Sono Kembang, menurutnya memang selalu dipakai ketika ada tamu yang datang.
Acara digelar di gedung berkapasitas sampai 1.500 orang namun saat itu hanya dihadiri 31 orang ditambah 10 anak yatim dan 8 orang tim rebana.
"Angle yang diambil terkesan berkerumun, saya mohon maaf, tidak ada terbersit rencana syukuran bersama OPD apalagi pesta ultah, jauh dari tradisi saya. Posisi berdiri adalah posisi jelang bubaran karena pada dasarnya undangan duduk, kecuali tim katering dan bagian umum," tulisnya.
Sekda akui sebagai inisiator
Plh Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono mengakui jika dirinya adalah inisiator dari acara tersebut.
"Yang punya inisiatif saya sebagai pimpinan OPD sebagai bentuk perhatian staf kepada atasannya," terang Heru kepada wartawan di kantor Gubernur Jatim, Jumat (21/5/2021).