Suar.ID -Dikenal Sakti Bisa Sembuhkan Segala Penyakit dan Pelet, Rupanya Ningsih Tinampi Gunakan Placebo, Ini Penjelasan Ilmiahnya.
Siapa yang tidak kenal dengan Ningsih Tinampi?
Dukun asal Pasuruan, Jawa Timur ini mengklaim mampu menyembuhkan beragam penyakit hanya dengan membaca Al-Fatihah.
Pasiennya telah mencapai 30 ribu orang, bahkan antrian pendaftarannya bisa mencapai hitungan bulanan bahkan tahunan.
Ia juga memiliki kanal YouTube dengan jumlah pengikutlebih dari 3juta.
Isi YouTube miliknya adalah video tindakan terapinya.
Masih banyak video lain yang diunggah pada kanal YouTube miliknya sebagai upaya promosi pengobatan alternatifnya ke media sosial.
Cara ini cukup jitu, sebab promosi seperti ini jarang dilakukan dukun, tabib atau profesi sejenisnya, sehingga ia cepat terkenal.
Pertanyaannya, mengapa pengobatannya begitu cepat kondang?
Jawabannya adalah Ningsih tak lain merupakan fenomena kesehatan yang selalu muncul di Indonesia.
Ia merupakan cara termudah masyarakat yang masih gagap terhadap ilmu pengobatan modern, sekaligus hasil kegagalan pemerintah menyediakan layanan kesehatan yang terjangkau, berkualitas, dan mudah diakses.
Sebelumnya, banyak yang sudah kita ketahui pengobatan alternatif tidak berdasarkan kajian ilmiah, seperti Klinik Tong Fang (2012), dukun cilik Ponari (2009) yang memberikan cara cepat sembuh berbagai penyakit tanpa harus ke dokter.
Mereka menjanjikan harga murah dan jaminan kesehatan, sebuah iming-iming yang sulit ditolak warga negara Indonesia yang senang mendambakan keajaiban.
Pengobatan alternatif menawarkan janji manis kesembuhan yang tidak didapat ketika pasien berobat ke dokter.
Serta, pasien diminta meminum obat terlalu banyak, hal yang tidak ditemukan di pengobatan alternatif.
Semuanya juga didapat dengan banderol harga murah, dan keramahan dari sang tabib.
Jika dinalar, pengobatan yang diberikan oleh tabib seperti Ningsih sama sekali tidak berdasarkan landasan keilmuan, bahkan cenderung mistis dan penuh takhayul.
Ningsih mengaku mendapat kekuatan saat diselingkuhi mantan suaminya.
Ia pergi ke dukun dan diberitahu ia memiliki energi untuk menyembuhkan penyakit dan mengusir jin.
Kemampuan tersebut tentunya serasa mustahil, tetapi justru banyak orang memberikan testimoni positif, mengapa demikian?
Rupanya jawabannya adalah efek sugesti atau placebo.
Efek placebo sudah banyak diteliti.
Sebuah surveipada 2010 menunjukkan bahwa sebanyak 56% dari 400 dokter memberikan resep obat placebo pada pasien mereka.
Namun, kali ini lebih dari sekadar obat-obatan "bohongan" membuktikan efek placebo pada kesehatan manusia.
Placebo adalah perawatan medis yang sebenarnya tidak memiliki efek yang bermanfaat bagi kesehatan manusia, namun manusia yang menerimanya merasa mendapatkan manfaat.
Fenomena ini lalu disebut dengan efek placebo.
Dalam sebuah penelitian di Journal of Experimental Psychology, sebanyak 164 mahasiswa di Colorado College diteliti kebiasaan tidur mereka.
Penelitian ini bertujuan "membohongi" sebagian mahasiswa bahwa mereka memiliki kualitas tidur yang baik.
Hasilnya, mereka yang diberitahu bahwa kualitas tidur mereka baik (padahal sebenarnya tidak),
Nilai dari kuesioner lebih bagus daripada yang diberitahu bahwa kualitas tidur mereka tidak baik (padahal iya).
Ini adalah penelitian dengan efek placebo yang disengaja untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya atau tidak.
Efek ini bisa memiliki pengaruh, sebab diberikan oleh mereka yang dianggap memiliki otoritas.
Baca Juga: Sempat Sesumbar bisa Panggil Malaikat, Rupanya Ningsih Tinampi sedang Mengalami Hal Lumrah Ini
Namun, Anda juga bisa "membohongi" diri sendiri dan memanfaatkan kekuatan efek placebo ini.
Jika Anda kurang tidur, fokus akan istirahat Anda bukan ke susah tidur yang Anda alami.
Ada penelitian lain yang menghasilkan fakta bahwa mereka yang diberi informasi bagus mengenai kesehatan mereka, maka kesehatan mereka ikut membaik.
Padahal, mereka sebenarnya tidak olahraga secara reguler dan sebelumnya tidak begitu bagus kesehatannya.
Jadi itulah mengapa masyarakat lebih menyukai pengobatanseperti Ningsih Tinampi, ditipu dengan efek placebo.
Mereka dijanjikan peningkatan kontrol diri, percaya diri, dan perbaikan kesehatan.
Namun perlu diingat, efek itu bersifat semu karena tidak menyasar sumber asli penyakit.