Peranyataan itu mengatakan komentar Biden baru-baru ini tentang senjata nuklir adalah bukti kebijakan permusuhan yang membutuhkan tanggapan yang sesuai dari Pyongyang.
Dalam pidatonya di Kongres pekan lalu, Biden mengatakan program nuklir Kim menghadirkan "ancaman serius bagi keamanan Amerika dan keamanan dunia".
Dalam satu pernyataan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara menuduh Washington menghina martabat pemimpin tertinggi negara itu dengan mengkritik situasi hak asasi manusia Korea Utara.
Kritik hak asasi manusia adalah provokasi yang menunjukkan Amerika Serikat "bersiap untuk pertarungan habis-habisan" dengan Korea Utara, dan akan dijawab sesuai, kata juru bicara yang tidak disebutkan namanya.
Pembicaraan yang bertujuan untuk membujuk Pyongyang agar menyerahkan program senjata nuklirnya telah terhenti sejak serangkaian pertemuan puncak antara Donald Trump dan Kim gagal menghasilkan kesepakatan.
Kebijakan Biden mencoba untuk mencapai jalan tengah antara upaya Trump, serta upaya dari Demokrat Barack Obama, yang menolak keterlibatan diplomatik yang serius dengan Korea Utara tanpa adanya langkah apa pun oleh Pyongyang untuk mengurangi ketegangan.
Dalam pernyataan terpisah, saudara perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong juga memperingatkan Korea Selatan akan menghadapi konsekuensi karena gagal menghentikan aktivis pembelot meluncurkan selebaran anti-Pyongyang melintasi perbatasan ke wilayah Korea Utara.