Sekitar 250 virus dikenal sebagai "zoonosis", yang berarti mereka telah menyebar dari hewan ke manusia.
Dilansir dari Live Science, diperkirakan lebih dari 500.000 virus memiliki potensi menular, tulis para peneliti dalam sebuah makalah tentang alat SpillOver, yang diterbitkan Senin (5 April) dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Tetapi kemungkinan setiap virus untuk berpindah dari hewan ke manusia tidak sama satu sama lain.
Jadi para peneliti menciptakan skor "seperti kredit" untuk virus sebagai cara menilai dan membandingkan risikonya.
Untuk mendapatkan skor, alat tersebut mempertimbangkan 32 faktor risiko yang terkait dengan virus dan inangnya.
Misalnya seperti berapa banyak spesies hewan yang terinfeksi dan seberapa sering manusia berinteraksi dengan hewan liar di area tempat virus terdeteksi.
Kemudian, para peneliti menggunakan alat tersebut untuk memberi peringkat 887 virus satwa liar berdasarkan risikonya.
Sebagian besar virus yang termasuk dalam peringkat baru ditemukan, tetapi beberapa sudah diketahui bersifat zoonosis.
12 virus teratas dalam daftar adalah patogen zoonosis, dengan virus Lassa menempati urutan pertama, SARS-CoV-2 kedua, dan virus Ebola ketiga.
Hewan inang utama virus Lassa adalah tikus dan inang utama virus Ebola diyakini kelelawar.