Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Astaga, Ternyata Gerak-gerik Pelaku Bom Diri di Gereja Katedral Makassar Mulai Tak Wajar Sejak Masuk Kuliah

Adrie Saputra - Selasa, 30 Maret 2021 | 18:45
Dua pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar
Tribun Palu

Dua pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar

Suar.ID - Fakta mengejutkan terkait pelaku bom diri di depan Gereja Katedral Makassar akhirnya terkuak.

Mengutip dari Kompas.com, L (26) dan istrinya, YSR, adalah terduga pelaku pengeboman bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, pada Minggu (28/3/2021).

L dan istrinya tinggal di di Jl Tinumbu I Lorong 132, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar Menurut Ketua RW 1 Jl Tinumbu I, Keluharan Bungaejayya, Kecamatan Bontoala, Hamka mengatakan, pelaku pengeboman Gereja Katedral Makassar, L, dikenal anak yang penyabar.

Menurutnya, ayah L meninggal saat L berusia 5 tahun.

Baca Juga: Baru Terungkap, Ternyata Fadel Islami Bukan Orang Sembarangan, Pantas Muzdalifah Langsung Klepek-klepek"Ia penyabar sekali dari kecil, sudah yatim dari umur 5 tahun," ujar Hamka, Senin (29/3/2021).

L adalah anak sulung dari dua bersaudara.

Menurut Hamka, perubahan L terasa saat pria 26 tahun itu memutuskan berhenti kuliah.

L lebih pendiam dan mulai jarang berkumpul dengan tetangganya.

Ia juga kerap pulang malam.

Baca Juga: Bak Petir Di Siang Bolong, Hotman Paris Tiba-tiba Mengaku Kalah Dari Hotma Sitompul Yang Disebut Mengusir Sang Istri: Sampai Hari Ini Saya Baru Sekali Menikah, Harta Saya Sebagian Atas Nama Istri

"Dia kuliah dekat sini, saya lupa kampus apa. Tapi tiba-tiba dia mau berhenti, bahkan saya kasihan sama ibunya, karena tidak mau dilarang," jelasnya.

"Berubah, dia sering pulang malam, terus sudah tidak mau bergaul sama warga di sini. Dulu memang pendiam, tapi masih mau kumpul," lanjutnya.

Bahkan, L semakin keras dan sering menegur ibunya jika melakukan ritual adat, salah satunya barazanji.

Dia juga tidak mau makan ayam atau sapi kalau bukan dia sendiri yang menyembelih."Dia selalu tegur orangtuanya kalau barazanji, katanya bid'ah, tidak boleh. Bahkan L ini tidak mau makan ayam atau sapi kalau bukan dia sendiri yang potong," tuturnya.

Hamka mengatakan tiba-tiba saja ia mendapatkan kabar bahwa L menikah.

Mereka pun memilih meninggalkan rumah ibu L dan tinggal di rumah kontrakan di Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala.

"Tiba-tiba menikah, tidak tahu orang mana itu (istrinya), kami tidak tahu karena tidak menikah lewat pemerintah," katanya.

Baca Juga: Nagita Slavina Langsung Bungkam Mulut Usai Tak Sengaja Bocorkan Sosok Pria yang Bakal jadi Suami Luna Maya, Raffi Ahmad: Tahun Depan Ya?

"Sudah pindah di lorong sebelah, yang tadi digerebek itu, bahkan didapat ada 5 peluru," terang Hamka.

Ia mengaku, saat berita bom di gereja tidak ada warga yang menyangka bahwa dia adalah L.

"Tidak ada yang menyangka, kami kira cuma ikut pengajian-pengajian saja, ternyata pas ada berita bilang kalau dia warga sini, inisial L, di situ kami langsung tahu kalau itu L sama istrinya," katanya.Ia mengaku, warga sekitar tidak ada yang membenci keluarga Lukman atas kejadian ini, bahkan ia merasa iba dengan ibu dan adik L.

"Kasihan ibunya, jualan di warung, cuma dibantu sama adik perempuan L. Pas anaknya sudah kuliah, malah berhenti, dan masuk aliran sesat. Semoga ini yang terakhir," katanya.

"Bahkan kalau dia mau dikuburkan di pemakaman sekitar, warga di sini tidak ada yang keberatan," tutupnya.

Source :Kompas.com

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x