"Kenapa ada di situ, (karena) pasca-kekalahan ISIS di Suriah, Al Baghdadi langsung pecah kekuatannya.
"Saat ini kekuatan ISIS sudah mengarah ke suatu daerah, yaitu di Khorasan Afghanistan.
"Ini daerah abu-abu, daerah perbatasan yang tidak bisa dikontrol oleh satu pemerintah, itu sebabnya mereka kuat di situ," imbuhnya.
Tak cuma sampai disitu, Saefullah juga mengontrol beberapa pelaku yang ada di Indonesia.
Pelaku ini antara lain tersangka Yoga dari JAD Kalimantan Timur yang ditangkap Juni 2019.
Yoga ini berperan menggantikan Andi Baso sebagai jembatan penghubung antara kelompok ISIS atau JAD di Indonesia dan Filipina.
Dedi kemudian menuturkan kalau Saefullah berencana mengirimkan uang pada Yoga untuk membeli senjata di Filipina untuk nantinya dikirim ke Indonesia.
Saefullah juga disebut sebagai orang yang mengatur perjalanan Muhammad Aulia beserta 11 orang Indonesia lain yang berencana berangkat ke Khorasan Afganistan.
Untungnya mereka dideportasi dari Bangkok dan kemudian ditangkap Densus 88 di Bandara Kualanamu, Medan.
Selanjutnya, Mabes Polri mengatakan kalau Saefullah ini mastermind kelompok JAD di Indonesia.