- Jarik atau kain empat warna, yaitu bango tulak yuyu sekandhang, yaitu kain lurik tenun berwarna coklat ada benang kuning, pulo watu, yaitu kain lurik warna putihgaris hitam, dan kain yang berwarna jingga.
- Kain mori satu lembar, kira-kira dua meter, dan kain batik untuk slemek sebelum memakai mori.
- Kain dua warna yaitu grombol dan nagasari. Tetapi kedua motif tersebut bisa diganti motif lainnya, asalkan motif tersebut berarti baik, seperti sidomukti, sidoasih, semen raja, semen rama, atau sidoluhur.
- Sabun dan handuk, kelengkapan untuk membersihkan dan mengeringkan badan setelah siraman.
- Kendhi berisi air untuk mengakhiri acara siraman.
- Sesaji siraman yang meliputi tumpeng robyong, tumpeng gundhul, dhahar anyep-anyepan, pisang raja salirang, pisang pulut saliran yang isinya genap, pala gumantung, pala kependhem, pala kesimpar, empluk-empluk diberi bumbu pawon komplit, satu butir telur ayam kampung, kelapa yang sudah dikupas kulitnya, gula jawa setangkep, cuplak ajug-ajug, kembang telon, jenang werna pitu, jajanan pasar, jadah, jenang dodol, wajik, kacang cina atau kacang tanah direbus bersama kulitnya, serta ayam jago satu ekor.
Tata urutan upacara Siraman Air yang digunakan untuk siraman.
Setelah sesaji dikumpulkan, berikut tata urutan upacara Siraman yang akan dilaksanakan:
1. Kembang setaman disebar di tempat yang telah diisi air, yang akan dipergunakan untuk Siraman. Kemudian, kelapa dua buah yang telah diikat dimasukkan ke dalam tempat air untuk Siraman.
2. Calon pengantin yang sudah mengenakan busana Siraman dijemput oleh kedua orangtuanya dari kamar pengantin.
Kemudian pengantin digandeng menuju tempat Siraman. Para pinisepuh yang bertugas membawa ubarampe mengiringi dari belakang.