Namun, agar calon pengantin tidak kedinginan karena banyaknya yang menyirami, maka biasanya hanya dibatasi tujuh orang saja.
Upacara Siraman biasanya diselenggarakan siang atau sore hari, yang kemudian dilanjutkan dengan upacara Midodareni.
Sesaji
Upacara siraman diperlukan sesaji atau barang-barang siraman yang meliputi:
- Tempat air besar yang terbuat dari tembaga atau perunggu.
- Air yang diambil dari sumur bersih dengan harapan memberikan kekuatan kesucian lahir batin.
- Kembang setaman, terdiri dari mawar, melati, kantil, dan kenanga, yang ditaruh di dalam air untuk mandi. Tujuannya memberikan aroma harum dan wangi.
- Konyoh manca warna, yakni lulur yang dibuat dari tepung beras dan kencur yang dicampur lima warna, yaitu merah, kuning, hijau, biru, dan putih. Konyoh sebagai sabun yang menghaluskan kulit.
Baca Juga: Absen di Acara Siraman Aurel Hermansyah, Krisdayanti Pilih Lakukan Hal Ini: Bukan Salah Saya
- Sampo tradisional.
- Dua kelapa yang diikat jadi satu.
- Slemek lungguh (alas duduk) berupa tikar pandan dengan ukuran kira-kira satu meter persegi, mori satu lembar, dan jarik satu lembar, serta dedaunan yang terdiri dari daun kluwih, daun kara, daun apa-apa, daun awar-awar, daun turi, daun dhadhap srep, alang-alang, eri kemarung, dan dlingo bengle.