Suar.ID – Aurel Hermansyah menggelar upacara Siraman pada Jumat (19/3/2021), setelah acara lamaran beberapa waktu lalu.
Meski beberapa orang sudah melewatkan upacara ini, namun Siraman merupakan salah satu rangkaian prosesi yang dilewati dalam upacara pernikahan adat Jawa.
Dalam upacara Siraman kita akan melihat saratnya akan lambang atau simbol yang diharapkan dapat menjadi nasihat bermanfaat bagi bekal hidup calon pengantin.
Melansir dari kompas.com yang mengutip buku "Ragam Pengantin di Jawa Tengah" yang diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provisi Jawa Tengah, Museum Jawa Tengah Ranggawarsita (2010), Siraman berarti mandi.
Ritual ini bertujuan untuk membersihkan sepasang calon pengantin lahir dan batin.
Selain orangtua pengantin, ada pula kehadiran beberapa ibu lanjut usia pada upacara tersebut yang diundang untuk memandikan pengantin, termasuk nenek dari pengantin.
Jumlahnya tujuh orang atau dalam Bahasa Jawa pitu.
Maksudnya, orang-orang tersebut diharapkan bisa memberikan pertolongan (pitulungan).
Sementara menurut ulasan yang ditulis oleh Ernawati Purwaningsih dan dipublikasikan melalui situs Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, sebetulnya jumlah orang yang menyirami tidak dibatasi.
Semakin banyak semakin baik, asalkan jumlahnya ganjil.