Suar.ID -Kasus Penutupan akses ke rumah satu keluarga di kawasan Tajur, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, terus berlanjut.
Polisi akhirnya memanggil Asrul Burhan alias Ruli sebagai pihak yang membangun tembok pembatas di depan rumah warga bernama Asep.
Bahkan, Ruli diduga sempat mengancam ibunda Asep menggunakan Golok.
Menurut Asep, tembok yang sudah Ruli bangun sejak 2019 jebol pada Februari kemarin karena banjir.
Baca Juga: Diduga karena Kalah Pilkades, Jalan Desa Ini Akhirnya Diblokir dengan Tembok, 4 Keluarga Terisolasi
Ruli tidak mau menerima alasan tersebut.
Ia justru curiga bahwa Asep dan keluarganya sengaja membobol tembok pembatas tersebut.
Sementara menurut Asep, Ruli datang ke kediaman mereka sambil mengacungkan golok di depan ibunda Asep.
"Ibu saya sampai sekarang masih trauma karena dikalungin golok."
"Sekarang cuma bisa diam aja kalo keinget itu," sebut dia, melansir Kompas.com.
Keluarga Asep lantas melaporkan peristiwa tersebut pada aparat kepolisian.
Ruli diminta merobohkan tembok
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang memberikan waktu satu hari kepada Ruli untuk membongkar sendiri dinding sepanjang 300 meter yang dipasang di depan bangunan yang dihuni oleh keluarga Asep.
Pemkot Tangerang mengklaim bahwa tembok tersebut dibangun di atas jalan milik pemerintah yang sudah dipasang paving block.
Pembangunan tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangerang.
Asisten Daerah 1 Pemerintah Kota Tangerang, Ivan Yudhianto menyatakan, Pemkot Tangerang sudah mengirimkan surat kepada Ruli untuk membongkar dinding tersebut.
"Ada pemberitahuan kepada yang bersangkutan (Ruli) agar membongkar sendiri," ungkap Ivan ketika ditemui Kompas.com usai rapat di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (15/3/2012) siang.
Bila Ruli tak membongkar dinding itu sesuai jangka waktu yang ditentukan, maka Pemkot Tangerang akan merobohkan dinding setinggi dua meter itu.
"Kalau besok misalkan tidak dibongkar, berarti berikutnya kami bongkar, kami hanya beri waktu satu hari," tutur Ivan.
"Jadi, kalau memang dia (Ruli) membongkar sendiri silakan,"
"Tapi kalau tidak, kami yang akan bongkar," lanjut dia.