Suar.ID -Buah yang naik kasta, begitulah perumpamaan yang rasanya pas untuk menggambarkan buah ceplukan atau ciplukan.
Ya bagaimana lagi, buah ini dulu dibuang-buang seolah-olah tak ada harganya.
Sesekali bocah-bocah kampung memakannya, tapi lebih banyak membabatnya karena dianggap sebagai perdu.
Tapi itu dulu.
Belakangan, ceplukan alias ciplukan, buah yang bias tumbuh liar ini naik kelas.
Nasib ciplukan berubah total.
Karena banyak dicari orang karena dianggap punya khasiat, harga buah ini menjadi begitu mahal.
Di negeri jiran, Brunei Darussalam saja,sebiji buah ciplukan bisa dihargai Rp10 ribu.
Itu belum di mal-mal di kota besar seperti di Jakarta, sekilonya bisa mencapai Rp500 ribu.
Seperti disinggung di awal, ciplukan bisa dijumpai di banyak tempat di Indonesia.
Ia tumbuh liar di lahan-lahan kosong dan pekarangan rumah.