Tak ingin lebih lama terlantar di Korea Utara, satu-satunya cara para diplomat dan keluarganya dapat pulang ke Rusia adalah dengan menaiki troli kereta api.
Hal itu disampaikan langsung oleh pihak Kedutaan Besar Rusia di halaman Facebook yang terverifikasi.
Perjalanan 34 jam Korea Utara-Rusia, dimulai dengan mereka menaiki bus selama 2 jam menuju ke perbatasan.
Di sana mereka memesan dahulu sebuah troli kereta api yang akan mereka gunakan untuk membawa anggota kelurga dan barang-barang bawaan.
Sebagian dari mereka harus menghabiskan perjalanan dengan mendorong troli itu hingga sampai tujuan, Rusia.
Itu sebuah sistem perjalanan yang sangat kuno dan lambat.
Troli juga dikenal sebagai gerobak tangan, adalah jenis gerbong kereta yang dipopulerkan pada 1800-an, yang ditenagai oleh penumpangnya dengan menggunakan tuas penggerak pompa atau orang mendorong secara manual dari belakang.
Kedutaan Besar Rusia menggunggak 2 foto dari sekretaris ktiga, Vladislav Sorokin yang mendorong keluarganya dan koper-kopernya sepanjang rel kereta dengan menggunakan baju musim dingin.
Dalam perjalanan musim dingin yang sulit itu, terdapat anggota keluarga termuda Sorokin yang berusia 3 tahun, yaitu putrinya yang bernama Varya.
Sorokin mendorong trolinya sejauh 1 kilometer ketika dia telah melewati jembatan di atas Tumen River yang memisahkan Rusia dari Korea Utara.
Begitu keluarga itu mencapai stasiun Khasan, Rusia, mereka disambut oleh rekan-rekan di Kementerian Luar Negeri yang membantu mereka sampai ke bandara di Vladivostok.