Sedangkan adiknya tinggal bersama pamannya di Kampung Pepil, puluhan kilometer dari Kota Tunda.
Ayah Risalianus terbaring di kamar berukuran sekitar 1,5×2 meter persegi, tanpa tempat tidur dan kasur.
Ia terbaring di atas pelupuh bambu dan hanya beralaskan karung berisi kapuk. Sedangkan ibunya terbaring di ruang tamu, beralaskan beberapa lembar papan.
Rumah mereka masih berlantai tanah. Dapurnya sudah sangat reyot dan becek jika hujan turun.
"Kalau hujan begini, saya kesulitan untuk memasak karena atap dapur bocor," tuturnya.
Bantuan
Benediktus Poseng sedang duduk di kamarnya karena menderita lumpuh.
Kabar tentang kehidupan Risalianus dan keluarganya terdengar oleh Ketua DPC PDI-P Manggarai Timur, Marselis Sarimin.
Bersama istri, ia mendatangi kediaman keluarga Risalianus untuk membawa bantuan berupa beras, minyak goreng, sabun, dan beberapa barang kebutuhan pokok lainnya.
"Ini sedikit bantuan dari kami sekeluarga. Semoga bisa sedikit meringankan beban keluarga ini," tutur mantan Kapolres Manggarai itu saat menyerahkan bantuan.