Setelah dirinya mengalami sakit, Risalianus, putra sulung mereka yang bertanggung jawab mengurus rumah tangga.
"Dia yang urus makan, minum, dan membersihkan kotoran kami," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
"Pulang sekolah dan hari-hari libur. Setelah dia urus makan untuk kami, dia ke sawah atau ke kebun. Hasilnya itu supaya kami bisa makan dan beli kebutuhan sehari-hari," ujar dia.
Keluarga ini memiliki kebun yang ditanami kopi dan kemiri.
Sedangkan tanaman padi di sawah biasa panen dua kali dalam setahun. Namun, hasil panen yang didapat tidak menentu.
Keluarga ini juga hidup bergantung dari belas kasih tetangga dan Komunitas berbasis gerejani (KBG), kelompok doa di tingkat keluarga.
Diketahui keluarga Risalianus mendapatkan dana Program Keluarga Harapan (PKH) dari pemerintah.
Rumah Sederhana
Risalianus dan kedua orangtuanya tinggal di rumah sederhana berukuran 4×5 meter persegi.