Suar.ID -Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi berkomentar atas penghargaan yang diperoleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Seperti diketahui, baru-baru ini, Anies Baswedan masuk dalam 21 Heroes 2021 versi lembaga Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI).
Namun, Eko Kuntadhi bukannya berkomentar atas pengharhaan dari TUMI, melainkan foto Anies Baswedan yang pamer penghargaan pada Desember 2020 lalu.
"Berbicaralah dengan keras, bekerja cukup di dalam hati, pepatah kuno!," kata Eko Kuntadhi lewat akun Twitter @eko_kuntadhi.
Cuitan tersebut Eko Kuntadhi unggah pada Minggu (7/2/2021) siang.
Dalam artikel tersebut, tampak foto Anies Baswedan di kelilingi banyak penghargaan.
Penghargaan yang diperoleh di antaranya penghargaan Top Leader on Digital Implementation 2020 dari TOP Digital Awards 2020, Penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2020 dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri), dan penghargaan sebagai Kota Peduli HAM dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.
Tanggapan Ketua GPMI atas Penghargaan Terbaru Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ditetapkan sebagai satu dari 21 pahlawan dalam 21 Heroes 2021.
Ketua Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) Jakarta Raya, H. Syarief Hidayatulloh mengatakan, penetapan tersebut merupakan prestasi gemilang tingkat dunia yang menunjukkan mata dunia menyoroti Anies Baswedan dengan peka.
Sebelumnya, nama Anies terpilih sebagai satu dari 21 pahlawan dalam 21 Heroes 2021 oleh lembaga internasional Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI).
TUMI sendiri adalah inisiatif implementasi global terkemuka pada mobilitas berkelanjutan yang dibentuk melalui persatuan 11 mitra bergengsi.
“Tidak bisa dipungkiri kerja keras Anies Baswedan dalam menata Kota Jakarta layak mendapat penghargaan.
Tidak tanggung-tanggung, bukan lagi skala nasional, tapi sudah internasional.
Pemimpinnya membawa berkah, Alhamdulillah Jakarta tak lagi banjir meski hujan deras.
Sekali lagi, ini juga prestasi Gubernur DKI yang sudah mempersiapkan sedini mungkin agar Jakarta tidak terendam banjir, biarkan publik yang bisa menilai sendiri,” paparnya, melansir Tribunnews.