"Waktu mundur juga saya lakukan baik-baik," ujarnya.
Prinsip Rustam, ia akan melakukan hal yang memang dianggap baik.
Namun jika hal itu dianggapnya tidak baik bagi dirinya, maka ia tidak akan melakukan hal itu, meskipun hal itu bertentangan dengan pimpinan.
"Prinsip saya, kalo itu baik, ya saya lakukan."
"Tapi kalo tidak baik, ya tidak akan saya lakukan," tuturnya.
Menurut catatan Warta Kota, pada April 2016, Rustam Effendi pernah terlibat perdebatan panas dengan Ahok, meski tidak secara langsung.
Hal itu terjadi karena Ahok menuding Rustam Effendi bersekutu dengan calon gubernur Yusril Ihza Mahendra.
Tudingan itu disampaikan Ahok terkait dengan genangan di Jakarta Utara yang tak kunjung habis serta penggusuran kawasan Pasar Ikan, Jakarta Utara.
Tapi, Ahok kemudian meralatnya dengan mengatakan hal itu hanya bercanda.